Contoh Puisi Tentang Peringatan Hut Ri Hari Kemerdekaan 17 Agustus
Puisi adalah sebuah seni tertulis yang menggunakan bahasa penuh makna untuk menambah kualitas estetis dengan pengulangan dengan disisipkan majas berupa sindiran maupun motivasi dalam bahasa yang indah.
Momentum 17 Agustus 2018 bisa dijadikan ajang lomba untuk melatih dan belajar membaca puisi nasionalis maupun belajar membacakan naskah pidato peringatan HUT RI kemerdekaan dalam rangka memeriahkan Hari Kemerdekaan RI sebagai hari lahir Indonesia yang merdeka.
Momentum 17 Agustus 2018 bisa dijadikan ajang lomba untuk melatih dan belajar membaca puisi nasionalis maupun belajar membacakan naskah pidato peringatan HUT RI kemerdekaan dalam rangka memeriahkan Hari Kemerdekaan RI sebagai hari lahir Indonesia yang merdeka.
Berikut adalah Contoh-Contoh Puisi tentang Peringatan HUT RI Hari Kemerdekaan 17 Agustus yang bisa di simak
Bendera Sang Saka merah putih
Marilah bersama bersatu dihati,
Bersama membina bangsa Indonesia,
Impian merdeka belum dikecapi,
Bangun rakyat Indonesia, bangun bersama
Masih banyak perjuangan kita,
Ingatlah semangat ketika merdeka,
Satukan hati dan kerahkan usaha,
Agar tercapai jua impian merdeka
Terkenang kembali saat gemilang,
Sahutan ‘Merdeka !!’ berulang kali,
Impian seluruh rakyat terjulang,
Senyum di muka, Gembira di hati
Berkobar kobar semangat membara,
Membela rakyat, membina negara,
Menjulang impian rakyat jelata,
Membina martabat sebuah bangsa
Kini hampir separuh abad berlalu,
Semarak lagikah semangat merdeka,
Ingatkah kamu hari itu,
Sewaktu negaraku lahir merdeka
Putar-putar tiang menara
Dilihat dari Prabumulih
Kibar-kibarlah ini bendera
Bendera Sang saka merah putih
Bunga kenanga kuncup terbuka
Tumbuh merekah dihisap kumbang
Indonesia sudah merdeka
Seluruh rakyat pastilah senang
Ampas padi tanggung dibuang
Bunga kembang hanya rekaan
Bakti kami pada pejuang
Sudilah lanjutkan kemerdekaan
Ingatkah kamu hari itu,
Sewaktu negaraku lahir merdeka,
Ingatkah kamu hari itu,
Titik permulaan negara kita
Puisi Kepahlawanan
Napak tilas para pahlawan bangsa
Berkibar dalam syair sang saka
Berkobar dalam puisi indonesia
Untuk meraih Cita-cita merdeka
Napak tilas anak bangsa
Bersatu dalam semangat jiwa
Bergema di jagat nusantara
Untuk meraih prestasi dan karya
Merdeka…
Kata yang penuh dengan makna
Bertahta dalam raga pejuang bangsa
Bermandikan darah dan air mata
Merdeka…
Perjuangan tanpa pamrih untuk republik tercinta
Menggelora di garis khatulistiwa
Memberi kejayaan bangsa sepanjang masa
Merdeka…
Harta yang tak ternilai harganya
Menjadi pemicu pemimpin bangsa
Untuk tampil di Era dunia
Pengorbanan
Mengucur deras keringat
Membasahi tubuh yang terikat
Membawa angan jauh entah kemana
Bagaikan pungguk merindukan bulan
Jiwa ini terpuruk dalam kesedihan
Pagi yang menjadi malam
Bulan yang menjadi tahun
Sekian lama telah menanti
Dirinya tak jua lepas
Andai aku sang Ksatria
Aku pasti menyelamatkanya
Namun semua hanya mimpi
Dirinyalah yang harus berusaha
Untuk membawa pergi dari kegelapan abadi
(Puisi Karya Siti Halimah)
Untukmu Pahlawan Indonesiaku
Demi negeriku Indonesia…
Engkau korbankan waktumu
Demi bangsa…
Rela kau taruhkan nyawamu
Maut menghadang di depan
Kau bilang itu hiburan
Tampak raut wajahmu
Tak segelintir rasa takut
Semangat membara di jiwamu
Taklukkan mereka penghalang negri
Hari-hari mu di warnai
Pembunuhan dan pembantaian
Dan dihiasi Bunga-bunga api
Mengalir sungai darah di sekitarmu
Bahkan tak jarang mata air darah itu
Yang muncul dari tubuhmu
Namun tak dapat…
Runtuhkan tebing semangat juangmu
Bambu runcing yang setia menemanimu
Kaki telanjang yang tak beralas
Pakaian dengan seribu wangian
Basah di badan keringpun di badan
Yang kini menghantarkan indonesia
Kedalam istana kemerdekaan
Untuk Pahlawan Negriku
Untuk negriku indonesia…
Hancur lebing tulang belulang
Berlumur darah sekujur tubuh
Bermandi keringat penyejuk hati
Ku rela demi tanah airku
Sangsaka merah berani
Putih nan suci
Melambai-lambai di tiup angin
Air mata bercucuran sambil menganjungkan do’a
Untuk pahlawan negri
Berpijak berdebu pasir
Berderai kasih hanya untuk pahlawan jagat raya
Hanya jasamu yang bisa ku lihat
Hanya jasamu yang bisa ku kenang
Tubuhmu hancur lebur hilang entah kemana
Demi darahmu…
Demi tulangmu…
Aku perjuangkan negriku
Ini Indonesiaku
Pahlawanku
Pahlawanku…
Bagaimana Ku bisa
Membalas Jasa-jasamu
Yang telah kau berikan untuk bumi pertiwi
Haruskah aku turun ke medan perang
Haruskah aku mandi berlumuran darah
Haruskah aku tersusuk pisau belati penjajah
Aku tak tahu cara untuk membalas Jasa-jasamu
Engkau relakan nyawamu
Demi suatu kemerdekaan yang mungkin
Tak bisa kau raih dengan tanganmu sendiri
Pahlawanku engkaulah bunga bangsa
Bambu Runcing
Mengapa engkau bawa padaku
Moncong bayonet dan sangkur terhunus
Padahal aku hanya ingin merdeka
Dan membiarkan Nyiur-nyiur derita
Musnah di tepian langit
Karena kau memaksaku
Bertahan atau mati
Dengan mengirim ratusan Bom
Yang engkau ledakkan di kepalaku
Aku terpaksa membela diri
Pesawat militermu jatuh
Di tusuk bambu runcingku
Semangat perdukaanmu runtuh
Kandas di Batu-batu cadas
Kota Surabaya yang panas
Ini Negri Kita
Bangunlah, Kawan
Berdirilah
Untuk apa kau terdiam
Ratapi saja nasib negrimu
Biarkan saja
Jika kau tak mau perubahan
Pagimu apa kau perbuat
Siangmu apa kau manfaat
Malammu semua terlewat
Bangunlah, Kawan
Negri ini milik kita
Tapi kau biarkan mereka ambil
Negri ini milik kita
Negri kita ini kaya
Bangunlah, Kawan
Lalu buka matamu
Engkau masih muda
Waktumu masih ada
Dan bergeraklah sekarang
Sekarang juga
Bangkit
Berhenti menatap elang yang terbang
Lihat bintang yang terang
Menghiasi langit begitu riang
Berkelap kelip sangat girang
Andai seribu cahaya ku pegang
Menerangi jiwa yang tegang
Menyinari diri yang malang
Menyingkirkan bodoh yang garang
Namun semangat tak meregang
Akan ku cari hidup yang gemilang
Untuk bangkit dan berjuang
Untuk sukses yang tak terbayang
Demikian Contoh-Contoh Puisi tentang Peringatan HUT RI Hari Kemerdekaan 17 Agustus
Baca Juga Artikel Lainnya