Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Gambar Produk 1
Jasa Desain Kaos, Desain Batik , LOGO dan desain grafis lainya
Email : mastertracer69@gmail.com

Contoh Makalah Manajemen MPKP Model Praktek Keperawatan Profesional

contoh-makalah-manajemen-mpkp-model-praktek-keperawatan-profesional
Contoh Makalah Manajemen MPKP Model Praktek Keperawatan Profesional - Makalah adalah karya tulis ilmiah yang membahas sebuah permasalahan untuk menghasilkan suatu gagasan terhadap dan pembahasannya berdasarkan analisis secara objektif yang ditulis oleh seseorang atau kelompok. Makalah biasanya dipresentasikan dalam perkuliahan, seminar, ataupun simposium.

Berikut adalah Contoh Makalah Manajemen MPKP Model Praktek Keperawatan Profesional

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Model praktik keperawatan profesional (MPKP) adalah suatu sistem (struktur, proses, dan nilai-nilai profesional) yang memungkinkan perawat profesional mengatur pemberian asuhan keperawatan termasuk lingkungan yang dapat mendukung asuhan keperawatan. Pada aspek struktur ditetapkan jumlah tenaga keperawatan berdasarkan jumlah klien sesuai dengan derajat ketergantungan klien, jenis tenaga disuatu ruang rawat yaitu kepala ruangan, Clinical Care Manager (CCM), Perawat Primer (PP) dan Perawat Asosiet (PA) serta standar rencana perawatan.

Praktik keperawatan adalah tindakan mandiri perawat profesional melalui kerjasama yang bersifat kolaborasi dengan klien dan tenaga kesehatan lainnya dalam memberikan asuhan keperawatan secara komprehensif pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan yang dilandasi dengan keilmuan khusus, pengambilan keputusan dan keterampilan perawat berdasarkan aplikasi ilmu sesuai lingkup kewenangan dan tanggung jawab.

Pada aspek proses ditetapkan penggunaan metoda modifikasi keperawatan primer. Metode modifikasi perawatan primer merupakan kombinasi dari kedua metode tim dan primer, diharapkan kontinuitas asuhan keperawatan dan akontabilitas asuhan keperawatan terdapat pada perawat primer.

Pelayanan keperawatan sebagai inti dari praktik keperawatan profesional menuntut kemampuan perawat untuk dapat berperan sebagai pengelola pelayanan keperawatan melalui pelaksanaan MPKP sehingga mutu asuhan keperawatan dapat ditingkatkan. Era globalisasi dan perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan menuntut perawat, sebagai suatu profesi, memberi pelayanan kesehatan yang optimal. Indonesia juga berupaya mengembangkan model praktik keperawatan profesional (MPKP).

Kemajuan jaman menuntut perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan untuk bersikap profesional. Profesionalisme perawat dapat diwujudkan dibidang pelayanan kesehatan di rumah sakit. Salah satu usaha untuk memberikan pelayanan yang berkualitas dan profesional tersebut adalah pengembangan model praktek keperawatan profesional (MPKP) yang memungkinkan perawat professional mengatur pemberian asuhan keperawatan termasuk lingkungan untuk menopang pemberian asuhan tersebut.

MPKP sangat bermanfaat bagi perawat, dokter, pasien dan profesi lain dalam melaksanakan asuhan keperawatan. Dengan MPKP, perawat dapat memahami tugas dan tanggung jawabnya terhadap pasien sejak masuk hingga keluar rumah sakit. Implementasi MPKP harus ditunjang dengan sumber daya manusia, sarana dan prasarana yang memadai.

Menurut Hoffart dan Woods (1996 dalam Sudarsono, 2000) menyimpulkan bahwa model PKP terdiri dari nilai-nilai profesional yang merupakan inti dari model PKP, hubungan antar profesional, metode pemberian asuhan keperawatan, pendekatan manajemen terutama dalam perubahan pengambilan keputusan dan sistem kempensasi dan penghargaan.

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Makalah

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian

Model praktik keperawatan profesional (MPKP) adalah suatu sistem (struktur, proses dan nilai-nilai profesional), yang memfasilitasi perawat profesional, mengatur pemberian asuhan keperawatan, termasuk lingkungan tempat asuhan tersebut diberikan (Ratna Sitorus & Yuli, 2006).

Model praktik keperawatan profesional (MPKP) adalah suatu sistem (struktur, proses dan nilai-nilai profesional), yang memfasilitasi perawat profesional, mengatur pemberian asuhan keperawatan, termasuk lingkungan tempat asuhan tersebut diberikan. Aspek struktur ditetapkan jumlah tenaga keperawatan berdasarkan jumlah klien sesuai dengan derajat ketergantungan klien. Penetapan jumlah perawat sesuai kebutuhan klien menjadi hal penting, karena bila jumlah perawat tidak sesuai dengan jumlah tenaga yang dibutuhkan, tidak ada waktu bagi perawat untuk melakukan tindakan keperawatan. Pada aspek proses ditetapkan penggunaan metode modifikasi keperawatan primer (kombinasi metode tim dan keperawatan primer).

B. Tujuan MPKP Model Praktek Keperawatan Profesional

1. Menjaga konsistensi asuhan keperawatan

2. Mengurangi konflik, tumpang tindih dan kekosongan pelaksanaan asuhan keperawatan oleh tim keperawatan.

3. Menciptakan kemandirian dalam memberikan asuhan keperawatan.

4. Memberikan pedoman dalam menentukan kebijakan dan keputusan.

5. Menjelaskan dengan tegas ruang lingkup dan tujuan asuhan keperawatan bagi setiap tim keperawatan.

C. Komponen-Komponen Dalam MPKP Model Praktek Keperawatan Profesional

Terdapat 4 komponen utama dalam model praktek keperawatan professional, yaitu sebagai berikut :

1. Ketenagaan Keperawatan

2. Metoda pemberian asuhan keperawatan

3. Proses Keperawatan

4. Dokumentasi Keperawatan

D. Model Praktek Di Pelayanan Kesehatan

1.Model praktek pelayanan kesehatan di puskesmas

Model praktek keperawatan professional merupakan suatu sistem, baik menyangkut struktur, proses dan nilai-nilai professional, yang memungkinkan perawat professional mmengatur pemberian asuhan keperawatan termasuk lingkungan untuk mendukung pemberian asuhan keperawatan. Lingkup cakupan, dan batasan wewenang serta tanggung jawab seorang perawat profesional (ners) dalam praktik keperawatan di puskesmas atau di rumah sakit dikaji. Perawat professional dengan sikap dan kemampuan professional dapat diberi wewenang dan tanggung jawab melaksanakan praktik keperawatan di rumah sakit dan puskesmas.

Menurut The American Public Health Association perawat kesehatan masyarakat adalah praktek dari promosi dan perlindungan populasi dengan menggunakan pengetahuan keperawatan, ilmu social dan kesehatan masyarakat (Stanhope & Lancaster, 2000).

Sesuai dengan Kepmenpan No.94 (2001) upaya keperawatan kesehatan masyarakat adalah pelayanan professional yang terintegrasi dengan pelayanan kesehatan di puskesmas yang dilaksanakan oleh perawat.

Perawat puskesmas mempunyai tugas pokok memberikan pelayanan keperawatan dalam bentuk asuhan keperawatan individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat, untuk mencapai kemandirian masyarakat baik di sarana pelayanan kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas.

Perawat Kesehatan di puskesmas adalah semua perawat di puskesmas yang menjabat sebagai pejabat fungsional perawat dan bekerja di puskesmas yang disebut dengan perawat puskesmas (Depkes RI, 2004).

Pelaksana utama dari kegiatan keperawatan kesehatan masyarakat adalah semua perawat fungsional keperawatan di puskesmas.

2. Model praktek keperawatan di rumah sakit

Model praktik keperawatan dirumah sakit adalah suatu sistem (stuktur, proses dan nilai-nilai profesional) yang memfasilitasi perawat profesional, mengatur pemberian asuhan keperawatan, termasuk lingkungan tempat asuhan tersebut diberikan. Ratna Sitorus dan Yulia(2006).

Rumah sakit sebagai suatu sistem pelayanan Kesehatan yang mengemban tugas melaksanakan upaya Kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan. Berdasarkan tugas rumah sakit di atas, maka salah satu fungsi rumah sakit adalah menyelenggarakan pelayanan dan asuhan keperawatan.

Yang dimaksud dengan pelayanan keperawatan di rumah sakit adalah salah satu jenis pelayanan professional yang diselenggarakan oleh rumah sakit untuk melayani kebutuhan masyarakat khususnya dalam bidang keperawatan yang diorganisir melalui pelayanan rawat inap. Seluruh kegiatan pelayanan keperawatan di rumah sakit diselenggarakan selama 24 jam sehari secara berkesinambungan. Kegiatan tersebut diatur dan diorganisir oleh manajer keperawatan. Pelayanan keperawatan sebgai bagian integral dari pelayanan Kesehatan di rumah sakit, menentukan mutu pelayanan Kesehatan di rumah sakit, oleh karena keberadaan perawat yang memberikan asuhan keperawatan selama 24 jam secara berkesinambungan. Keluhan masyarakat terhadap pelayanan keperawatan pada umumnya ditujukan pada sikap perawat yang kurang baik, kurang terampil dalam berkomunikasi.

Terdapat 4 komponen utama dalam model praktik keperawatan professional, yaitu sebagai berikut :

Ketenagaan Keperawatan

Penetapan jumlah tenaga keperawatan harus disesuaikan dengan kategori yang akan dibutuhan untuk asuhan keperawatan klien disetiap unit. Beberapa pendekatan dapat digunakan untuk memperkirakan jumlah staf yang akan dibutuhkan berdasarkan kategori klien yang dirawat,rasio perawat,dan klien untuk memenuhi standar praktek keperawatan.

Manajemen Asuhan Keperawatan

Manajemen asuhan keperawatan adalah bagian dari manajemen pelayanan keperawatan yang merupakan pelaksanaan proses keperawatan dengan menggunakan konsep-konsep-konsep manajemen seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan dan pengendalian atau evaluasi (Gillies, 1994). Sistem pemberian asuhan keperawatan adalah suatu pendekatan pemberian asuhan keperawatan secara efektif dan efisien kepada sejumlah pasien. Setiap metoda memiliki keuntungan dan kerugian masing-masing. Terdapat 4 metode dalam pemberian asuhan keperawatan, yaitu metode fungsional, metode tim , metode primer dan metode kasus.

Proses Keperawatan

Proses keperawatan merupakan proses pengambilan keputusan yang dilakukan perawat dalam menyusun kegiatan asuhan secara bertahap. Kebutuhan dan masalah pasien merupakan titik sentral dalam pengambilan keputusan. Pendekatan ilmiah yang fragmatis dalam pengambilan keputusan adalah 

a) Identifikasi masalah,

b) Menyusun alternatif penyelesaikan masalah,

c) Pemilihan cara penyelesdaian masalah yang tepat dan melaksanakannya,

d) Evaluasi hasil dari pelaksanaan alternatif penyelesaian masalah.

Seluruh langkah pengambilan keputusan ini tertuang pada langkah-langkah proses keperawatan yaitu:

a) Pengkajian fokus pada keluhan utama dan eksplorasi lebih holistik,

b) Diagnosis yaitu menetapkan hubungan sebab akibat dari masalah masalah keperawatan,

c) Rencana tindakan untuk menyelesaikan masalah,

d) Implementasi rencana dan

e)Evaluasi hasil tindakan.

 Dokumentasi Keperawatan

Dokumentasi keperawatan merupakan unsur penting dalam sistem pelayanan keperawatan, karena melalui pendokumentasian yang baik, maka informasi mengenai keadaan Kesehatan pasien dapat diketahui secara berkesinambungan. Disamping itu, dokumentasi merupakan dokumen legal tentang pemberian asuhan keperawatan. Secara lebih spesifik, dokumentasi berfungsi sebagai sarana komunikasi antar profesi Kesehatan, sumber data untuk pemberian asuhan keperawatan, sumber data untuk penelitian, sebagai bahan bukti pertanggung jawaban dan pertanggung gugatan asuhan keperawatan. Dokumen dibuat berdasarkan pemecahan masalah pasien. Dokumentasi berdasarkan masalah terdiri dari format pengkajian, rencana keperawatan, catatan tindakan keperawatan, dan catatan perkembangan pasien.

E. Model Praktek Keperawatan Mandiri

1.Praktek keperawatan perorangan

a) Pengertian

Praktik keperawatan adalah tindakan mandiri perawat profesional melalui kerjasama yang bersifat kolaborasi dengan klien dan tenaga kesehatan lainnya dalam memberikan asuhan keperawatan secara komprehensif pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan yang dilandasi dengan keilmuan khusus, pengambilan keputusan dan keterampilan perawat berdasarkan aplikasi ilmu sesuai lingkup kewenangan dan tanggung jawab. Sedangkan, pengertian praktik keperawatan mandiri yaitu praktik perawat swasta yang dilakukan secara perorangan atau kelompok.

b) Tujuan praktek keperawatan perorangan

Tujuan praktik keperawatan sesuai yang dicanangkan WHO (1985) harus diupayakan pada pencegahan primer, peningkatan kesehatan pasien, keluarga dan masyarakat, perawatan diri, dan peningkatan kepercayaan diri. Praktik keperawatan meliputi empat area yang terkait dengan kesehatan (Kozier & Erb, 1999), yaitu, peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pemeliharaan kesehatan, pemulihan kesehatan, serta perawatan pasien menjelang ajal.

F. Tujuan Pelayanan Kesehatan

Tujuan pelayanan kesehatan diantaranya meliputi :

Promotif (memelihara dan meningkatkan kesehatan)

Preventif (pencegahan terhadap orang yang beresiko terhadap penyakit)

Kuratif (penyembuhan penyakit)

Rehabilitatif (pemulihan)

G. Manajemen Keperawatan

Manajemen asuhan keperawatan adalah bagian dari manajemen pelayanan keperawatan yang merupakan pelaksanaan proses keperawatan dengan menggunakan konsep-konsep-konsep manajemen seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan dan pengendalian atau evaluasi (Gillies, 1994).

Sistem pemberian asuhan keperawatan adalah suatu pendekatan pemberian asuhan keperawatan secara efektif dan efisien kepada sejumlah pasien. Setiap metoda memiliki keuntungan dan kerugian masing-masing. Terdapat 4 metode dalam pemberian asuhan keperawatan, yaitu metode fungsional, metode tim , metode primer dan metode kasus.

1. Metode fungsional

Metode ini diterapkan dalam penguasaan pekerja didunia industri ketika setiap pekerja dipusatkan pada saatu tugas atau aktifitas. Dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien dengan menggunakan metode fungsional, setiap perawat memperoleh suatu tugas (kemungkinan bisa lebih) untuk semua pasien diunit/ruang tempat perawat tersebut bekerja. Disatu unit/ruangan, seorang perawat diberikan tugas mennyuntik maka perawat tersebut bertanggung jawab untuk memberikan program pengobatan melalui suntikan kepada semua pasien di unit/ruangan tersebut.

2. Metode kasus

Metode kasus adalah pengorganisasian pelayanan atau asuhan keperawatan untuk satu atau beberapa klien oleh satu orang perawat pada saat bertugas atau jaga selama periode waktu tertentu sampai klien pulang. Kepala ruangan bertanggung jawab dalam pembagian tugas dan menerima semua laporan tentang pelayanan keperawatan klien. Dalam metode ini staf perawat ditugaskan oleh kepala ruangan untuk memberi asuhan langsung kepada pasien yang ditugaskan contohnya di ruang isolasi dan ICU.

3. Metode tim

Pengembangan metode tim ini didasarkan pada falsafah mengupayakan tujuan dengan menggunakan kecakapan dan kemampuan anggota kelompok. Metode ini juga didasari atas keyakinan bahwa setiap pasen berhak memperoleh peleyanan terbaik. Dalam keperawatan, metode tim diterapkan dengan menggunakan sama tim perawat yang heterogen, terdiri dari perawat professional, nonprofessional, dan pembantu perawat untuk memberikan asuhan keperawatan kepada pembantu pasien.

Tujuan pemberian metode tim dalam asuhan keperawatan adalah untuk memberikan asuahan keperawatan sesuai dengan kebutuhan objektif pasien sehingga pasien merasa puas. Selain itu, tugas, memungkinkan adanya transfer of knowledge dan transfer of experiences di antara perawat dalam memberikan asuhan keperawatan dan meninggkatkan pengetahuan serta memberikan keterampilan dan motivasi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan.

4. Metode primer

Metode inidi kembangkan pada falsafah yang beriorentasi pada pasien bukan pada tugas. Disini terjadi suatu desentralisasi dalam pengambilan keputuan antara perawat primer dan pasien. Menurut Hegyvary (1982), pemberian asuhan keperawatan dengan metode keperawatan primer memberikan setiap perawat primer tanggung jawab menyeluruh (total care) dalam 24 jam/hari secara terus menurus untuk perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pada sekelompok kecil pasien (4-6 pasien).

Hal ini di mulai sejak pasien masuk hingga pulang/keluar (Gullies, 1994). Pada saat perawat primer tidak masuk, tindakan perawatan dapat dilakukan oleh perawat penggantinya (perawat asisten).

BAB III PENUTUP 

A. Kesimpulan

Model praktik keperawatan profesional (MPKP) yaitu suatu sistem (struktur, proses dan nilai-nilai profesional), yang memfasilitasi perawat profesional, mengatur pemberian asuhan keperawatan, termasuk lingkungan tempat asuhan tersebut diberikan (Ratna Sitorus & Yuli, 2006).

Model praktik keperawatan profesional (MPKP) adalah suatu sistem (struktur, proses dan nilai-nilai profesional), yang memfasilitasi perawat profesional, mengatur pemberian asuhan keperawatan, termasuk lingkungan tempat asuhan tersebut diberikan. Aspek struktur ditetapkan jumlah tenaga keperawatan berdasarkan jumlah klien sesuai dengan derajat ketergantungan klien. Penetapan jumlah perawat sesuai kebutuhan klien menjadi hal penting, karena bila jumlah perawat tidak sesuai dengan jumlah tenaga yang dibutuhkan, tidak ada waktu bagi perawat untuk melakukan tindakan keperawatan.

Selain jumlah, perlu ditetapkan pula jenis tenaga yaitu PP dan PA, sehingga peran dan fungsi masing-masing tenaga sesuai dengan kemampuan dan terdapat tanggung jawab yang jelas. Pada aspek strukltur ditetapkan juga standar renpra, artinya pada setiap ruang rawat sudah tersedia standar renpra berdasarkan diagnosa medik dan atau berdasarkan sistem tubuh.

B. Saran

Penyusun berharap agar semua perawat dapat meningkatkan kualitas kerjanya dan mampu menjadi seseorang yang profesional dalam bidangnya.

Demikian Pembahasan tentang Contoh Makalah Manajemen MPKP Model Praktek Keperawatan Profesional