Inilah 10 Orang Sahabat Nabi Yang Dijamin Masuk Surga Oleh Allah SWT
Inilah 10 Orang Sahabat Nabi Yang Dijamin Masuk Surga Oleh Allah SWT - Surga ( Al Jannah) adalah suatu tempat di alam akhirat yang belum pernah terlihat oleh mata dan terbayang oleh pikiran tentang keindahan surga yang penuh dengan segala macam kenikmatan dan kesenangan sebagai ganjaran pahala bagi orang yang beriman dan taqwa yang selalu berbuat kebajikan Allah subhanahu wa ta'ala menjadikan surga bagi hamba-hamba-Nya yang takwa sebagaimana yang diterangkan dalam firman Allah SWT :
وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ أُو۟لَٰٓئِكَ أَصْحَٰبُ ٱلْجَنَّةِ ۖ هُمْ فِيهَا خَٰلِدُونَ
"Dan orang-orang yang beriman serta beramal saleh, menjadi penghuni surga. Kekallah mereka di dalamnya." ( surat Al-Baqarah ayat 82 )
Allah ﷻ berfirman dalam Al Quran surat At Taubah ayat 100 :
وَالسَّابِقُونَ الأوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالأنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الأنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ 100
Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang muhajirin dan Ansar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah rida kepada mereka dan mereka pun rida kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar.
Kaum muslimin umat islam seluruhnya meyakini bahwa para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam merupakan manusia paling mulia setelah para nabi. Oleh karena itu wajib bagi kita percaya bahwa mereka mempunyai kedudukan tinggi di sisi Allah SWT dan mereka merupakan orang-orang terbaik di generasi islam yang dipilih oleh Allah untuk menyertai dan menemani Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Ada 10 orang sahabat nabi yang dijamin masuk surga Diantaranya mereka khulafaur rasyidin, kemudian orang-orang yang dijamin masuk surga, dan generasi yang berikutnya.
“Abu Bakar masuk Surga, ‘Umar masuk Surga, ‘Utsman masuk Surga, ‘Ali masuk Surga, Thalhah masuk Surga, az-Zubair masuk Surga, ‘Abdurrahman bin ‘Auf masuk Surga, Sa’ad bin Abu Waqqash masuk Surga, Sa’id bin Zaid masuk Surga, dan Abu ‘Ubaidah bin al-Jarrah juga masuk Surga.“
Hadis shahih; diriwayatkan oleh at-Tirmidzi (no. 2946) dan Ahmad (no. 1675). Syaikh Ahmad Syakir dan Syaikh al-Albani menshahihkannya.
Dari Sa’id bin Zaid, ia bercerita; Bahwasanya ia pernah mendengar Rasulullah ﷺ bersabda :
“Nabi (Muhammad) masuk Surga, Abu Bakar masuk Surga, ‘Umar masuk Surga, ‘Utsman masuk Surga, ‘Ali masuk Surga, Thalhah masuk Surga, az-Zubair masuk Surga, ‘Abdurrahman bin ‘Auf masuk Surga, dan Saad masuk Surga.”
Sa’id pun berkata: “Andaikan aku mau, akan kusebutkan orang yang kesepuluh.” Kemudian Sa’id memberitahukan bahwa orang kesepuluh itu adalah dia sendiri.
Sahabat–Sahabat Lain yang Dijamin Masuk Surga
Selain sepuluh sahabat tersebut, terdapat cukup banyak sahabat–sahabat lain yang juga dijamin masuk Surga. Hadits shahih yang berbicara mengenai mereka juga banyak.
Mereka yang ikut serta dalam Ba’iatur Ridhwan, yakni ketika terjadi Perjanjian Hudaibiyah. Jumlah mereka 1.400 Sahabat; namun ada ulama yang menyatakan 1.300 Sahabat, dan ulama lain mengatakan jumlahnya 1.500 Sahabat. Para Sahabat itu tetap berada dalam kebenaran dan konsisten hingga meninggal dunia, semoga Allah meridhai mereka.
70.000 umat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang masuk Surga tanpa dihisab.
Dari kitab Shahiihul Bukhari dan Shahiih Muslim terdapat riwayat dari Abu Huraira; Bahwasanya ia pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Umatku yang akan masuk Surga tanpa hisab berjumlah 70.000 orang. Wajah-wajah mereka bersinar seterang bulan purnama.” ‘
Berikut adalah 10 nama orang sahabat nabi yang dijamin masuk surga;
dari sahabat Abu Dzar Ra, bahwa Rosulullah Saw masuk ke rumah Aisyah Ra dan bersabda :
“Wahai Asyah inginkah engkau mendengar kabar gembira?” Aisyah lalu menjawab, “tentu ya Rosullulah.” Lalu baginda Nabi Saw bersabda : “Ada sepuluh orang yang mendapat kabar gembira masuk surga, yaitu : Ayahmu (Abu Bakar) masuk surga dan kawannya adalah Ibrahim; Umar masuk surga dan kawannya Nuh; Ustman masuk surga dan kawannya aku; Ali masuk surga dan kawannya Yahya bin Zakaria; Thalhah masuk surga dan kawannya Daud; Azzubair masuk surga dan kawannya Ismail; Sa’ad bin Abi Waqqash masuk surga dan kawannya Sulaiman; Said bin Zaid masuk surga dan kawannya Musa bin Imran; Abdurrahman bin Auf masuk surga dan kawannya Isa bin Maryam; Abu Ubaidah Ibnul Jarrah masuk surga dan kawannya Idris Alaihissalam.”
1. Abu Bakar Bin Abi Qohafah (Assidiq)
Abu Bakar termasuk di antara mereka yang paling awal memeluk Islam. Setelah Nabi Muhammad wafat, Abu Bakar menjadi khalifah Islam yang pertama pada tahun 632 hingga tahun 634M. Lahir dengan nama Abdullah bin Abi Quhafah, ia adalah satu di antara empat khalifah yang diberi gelar Khulafaur Rasyidin atau khalifah yang diberi petunjuk.
Abu Bakar Ash-Shidiq Nama lengkapnya adalah ‘Abd Allah ibn ‘Utsman bin Amir bi Amru bin Ka’ab bin Sa’ad bin Taim bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay bin Ghalib bin Fihr al-Quraishi at-Tamimi’. Bertemu nasabnya dengan nabi SAW pada kakeknya Murrah bin Ka’ab bin Lu’ai. Dan ibu dari abu Bakar adalah Ummu al-Khair salma binti Shakhr bin Amir bin Ka’ab bin Sa’ad bin Taim yang berarti ayah dan ibunya sama-sama dari kabilah bani Taim.
Abu Bakar adalah ayah dari Aisyah, istri Nabi Muhammad. Nama yang sebenarnya adalah Abdul Ka’bah (artinya ‘hamba Ka’bah’), yang kemudian diubah oleh Muhammad menjadi Abdullah (artinya ‘hamba Allah’). Muhammad memberinya gelar Ash-Shiddiq (artinya ‘yang berkata benar’) setelah Abu Bakar membenarkan peristiwa Isra Miraj yang diceritakan oleh Muhammad kepada para pengikutnya, sehingga ia lebih dikenal dengan nama “Abu Bakar ash-Shiddiq”.
Abubakar assidiq telah meraih ketinggian budi dan kesempurnaan iman, hal ini disaksikan sendiri oleh Rosulullah dalam sabdanya: “Jika ditimbang keimanan Abubakar assidiq dengan keimanan seluruh umat akan lebih berat keimanan Abubakar assidiq.” (HR. Albihaqi dalam asysiib). Alquran pun banyak mengisyaratkan sikap dan tindakan Abubakar assidiq seperti pada Alquran surat : Al Lail: 5-7, Al Lail:17-21, Fushlat : 30 dan AtTaubah 40.
Abubakar assidiq mengajak manusia kepada Islam. Ahli sejarah Ibnu Ishaq berkata : “ Setelah Abubakar memeluk agama Islam dan menyatakan keislamannya secara terbuka, dia mengajak orang-orang kepada Allah SWT.” Orang yang menerima ajakannya antara lain adalah : Azzubair ibnu Awwam, Ustman bin Affan, Thalhah bin Ubaidillah, Sa’ad bin Abi Waqosh dan Abdurrahman bin Auf.
Keimanan Abubakar assidiq tanpa ragu, karena setelah Rosulullah mengajak Abubakar kepada Allah maka Abubakar langsung menerimanya tanpa ragu, oleh karena itu Rosulullah bersabda : “ Tiada aku mengajak seorang masuk Islam, tanpa ada hambatan, keraguan, tanpa mengemukakan pandangan dan alasan, hanya Abubakar lah. Ketika aku menyampaikan ajakan tersebut, dia langsung menerimanya tanpa ragu sedikitpun.” (Dari kitab Albidayah Wannihayah)
Sikap Abubakar mencerminkan kekuatan Iman, hal ini dibuktikan saat setelah peristiwa Isra’, orang yang mendustakannya mendatangi abubakar seraya berkata, ”Apakah kamu mendengar apa yang diceritakan kawanmu?” maka Abubakar tanpa ragu menjawab : “ Demi Allah kalau memang itu yang diucapkannya pasti benar. Dia (Muhammad) memberitahu aku bahwa berita-berita dari langit sampai ke bumi hanya dalam waktu satu jam, malam atau siang dan aku mempercayainya, sedang itu lebih aneh dari yang kalian herankan.”
Kecintaan Abubakar kepada Rosulullah sangat besar, dan hal ini dibuktikan saat Abubakar dan Rosulullah pergi ke gua untuk menghindari kejaran orang kafir, maka Abubakar kadang berjalan di depan Rosulullah karena takut pengintaian orang kafir dari depan, dan kadang Abubakar berjalan di belakang Rosulullah karena takut ada lawan yang mengejar dari belakang karena bagi Abubakar lebih baik dia yang celaka dari pada Rosulullah. Begitu pula saat akan memasuki gua, abubakar meminta agar dirinya masuk ke gua lebih dahulu untuk mengamankan gua, setelah itu baru Rosulullah masuk ke gua. Karenanya Rosulullah pernah bersabda bahwa satu malam dari Abubakar adalah lebih baik dari seluruh keluarga Umar.
Abubakar pernah membenarkan dan membuat Rosulullah tenang yaitu saat menghadapi perang Badar, saat itu Abubakar menghampiri Rosulullah dan berkata, ”Ya Rosulullah, tenangkan dirimu dan mantapkan hatimu. Sesungguhnya Allah pasti akan menepati janjiNya dan sekali-kali tidak akan mengecewakanmu. ”Maka setelah mendenagr pekataan itu hati Rosulullah menjadi mantap dan tenang, karenannya Rosulullah mengelarinya Assidiq yaitu orang yang selalu benar dan membenarkan Muhammad sebagai RosulNya.
Abubakar tetap beriman kepada kebenaran Rosulullah di saat kaum muslimin lain meragukan sabda RosulNya.
Abubakar memang patut masuk surga seperti sabda Rosulullah berikut ini : “ Jikalau aku boleh menunjuk dari hamba-hamba Allah seorang Kholil (kawan kesayangan) maka aku akan menunjuk Abubakar seorang kholil, tapi karena kesetiakawanan, persaudaraan dan keimananlah sehingga Allah mengumpulkan kita bersama di sisiNya.” (HR. Bukhori dan Muslim)
2. Umar Ibnu Khattab (Al Faruq)
Umar dilahirkan di kota Mekkah dari suku Bani Adi, salah satu rumpun suku Quraisy, suku terbesar di kota Mekkah saat itu. Ayahnya bernama Khattab bin Nufail Al Shimh Al Quraisyi dan ibunya Hantamah binti Hasyim. Umar memiliki julukan yang diberikan oleh Muhammad yaitu Al-Faruk yang berarti orang yang bisa memisahkan antara kebenaran dan kebatilan.
Pada masa Abu Bakar menjabat sebagai khalifah, Umar merupakan salah satu penasehat kepalanya. Setelah meninggalnya Abu Bakar pada tahun 634, Umar ditunjuk untuk menggantikan Abu Bakar sebagai khalifah kedua dalam sejarah Islam. Selama pemerintahan Umar, kekuasaan Islam tumbuh dengan sangat pesat. Islam mengambil alih Mesopotamia dan sebagian Persia dari tangan dinasti Sassanid dari Persia (yang mengakhiri masa kekaisaran sassanid) serta mengambil alih Mesir, Palestina, Syria, Afrika Utara dan Armenia dari kekaisaran Romawi (Byzantium). Saat itu ada dua negara adi daya yaitu Persia dan Romawi. Namun keduanya telah ditaklukkan oleh kekhalifahan Islam dibawah pimpinan Umar.
Keislaman Umar Ibnu Khattab adalah perintis, pembuka jalan, dan pendorong kaum muslimin menyatakan keislaman mereka secara terbuka. Dengan adanya Umar mereka berani melakukan shalat secara terang-terangan di depan masyarakat Quraisy tanpa takut diganggu.
Hijrahnya Umar merupakan kemenangan, sebab dialah yang paling bersikap tegas terhadap kaum munafik di Madinah. Kepemimpinannya adalah rahmat, karena pada waktu itu kaum muslim benar-benar dapat menghayati kehidupannya. Oleh karena itu tidak heran jika Rosulullah Saw bersabda :
“ Sesungguhnya Haq adalah di lidah dan di hati Umar”
Umar adalah orang yang pertama kali dalam banyak hal antara lain yaitu
Mendirikan baitul maal
Menulis tarikh dari hijrah atau tahun hijriah.
Menyunahkan Sholat Tarawih di masjid
Melakukan penyelidikan dan pengawasan pada malam hari.
Menghukum perbuatan mencaci maki
Menghukum dera delapan kali peminum arak.
Yang mengharamkan kaum mut’ah.
Melarang menjual budak wanita yang mempunyai anak.
Mengumpulkan orang-orang untuk sholat jenazah.
Memperluas kekuasaan ke wilayah-wilayah lain, baik Persia, Irak, Syam maupun Mesir.
Mengirim bahan makanan melalui laut merah dari Mesir ke Madinah.
Menetapkan faraidh (pembagian waris).
Menetapkan pengenaan zakat atas ternak kuda.
Menetapkan hakim-hakim di daerah-daerah.
Dijuluki amirum mukminin.
Menyediakan gudang yang berisi gandum bagi orang-orang yang kehabisan makanan.
Memperluas masjid nabawi dan menaburi tanahnya dengan batu kerikil.
Menciptakan uang logam.
Menggunakana pos untuk pengiriman surat-surat.
Mengngkat pejabat yang mengawasi harga-harga dan yang mengatur tata tertib kesopanan dan susila.
Membuat parit-parit dan jembatan-jembatan.
Mengirimkan pasukan penjaga di tempat strategis, mereka ini diberi nama alajnaad.
Mengangkat pejabat yang ditugasi khusus memantau berita-berita tentang para petugas di daerah dan menerima keluhan-keluhan mereka yang dikirimkan kepada khalifah. Petugas tersebut bernama Muhammad bin Maslamah.
Umar mendapat pujian dari Rosulullah karena kecintaaan beliau sehingga beliau bersabda : “ Yang paling kokoh dalam agama Allah dari umatku adalah Umar”. Rosulullah juga pernah bersabda seperti yang diriwayatkan Aisyah, “ Sesungguhnya setan setan meyingkir apabila bertemu dengan Umar.”
Umar selalu mendekatkan diri kepada Allah dengan berzikir di tengah malam dan di penghujung siang. Setelah diangkat menjadi khalifah Umar selalu berdoa :“ Ya Allah, sebagaimana engkau tahu, aku ini berwatak keras, oleh karena itu lunakanlah aku. Aku ini lemah ya Allah, maka kuatkan lah aku. Aku ini kikir , maka jadikanlah aku hambaMu yang pengasih, pemurah dan dermawan.”
Umar bin Khattab adalah salah seorang sahabat Nabi Muhammad yang juga adalah khalifah kedua Islam (634-644). Umar juga merupakan satu di antara empat orang Khalifah yang digolongkan sebagai Khalifah yang diberi petunjuk (Khulafaur Rasyidin).
3. Ustman Ibnu Affan (Dzunnurain)
Utsman bin Affan adalah sahabat Nabi Muhammad SAW yang termasuk Khulafaur Rasyidin yang ke-3. Utsman adalah seorang yang saudagar yang kaya tetapi sangatlah dermawan. Ia juga berjasa dalam hal membukukan Al-Qur’an. Ia adalah khalifah ketiga yang memerintah dari tahun 644 (umur 69–70 tahun) hingga 656 (selama 11–12 tahun). Selain itu sahabat nabi yang satu ini memiliki sifat yang sangat pemalu.
Utsman bin Affan adalah sahabat nabi dan juga khalifah ketiga dalam Khulafaur Rasyidin. ia dikenal sebagai pedagang kaya raya dan ekonom yang handal namun sangat dermawan. Banyak bantuan ekonomi yang diberikannya kepada umat Islam di awal dakwah Islam. Ia mendapat julukan Dzunnurain yang berarti yang memiliki dua cahaya. Julukan ini didapat karena Utsman telah menikahi puteri kedua dan ketiga dari Rasullah Saw yaitu Ruqayah dan Ummu Kaltsum.
Ustman mempunyai sifat yang pemalu dan menurut Rosulullah itulah kelebihannya sehingga Rosulullah bersabda bahwa kelebihan para sahabat merupakan kelebihan mereka yang dapat dijadikan contoh : “ Orang yang paling kasih sayang dari umatku ialah Abubakar, dan yang paling teguh dalam memelihara ajaran Allah adalah Umar, dan yang paling pemalu adalah Ustman. (HR. Ahmad, Ibnu Maajah, Alhakim, Attirmidzi)
Ustman pernah mengatasi kesulitan air bagi kaum Muhajirin saat hijrah dengan membeli sebuah sumur milik orang Yahudi dan airnya digunakan untuk keperluan kaum muhajirin.
Ustman merupakan orang yang berjasa dalam pembuatan mushaf Al Quran. Ustman membentuk panitia untuk mengumpulkan ayat-ayat yang telah ditulis di masa khalifah Abubakar yang diketuai oleh Zaid bin Tsabit. Al Quran tersebut kemudian dibukukan dan diberi nama “Al Mushhaf”.
Ustman adalah seorang yang bertakwa, selalu bersikap wara’. Tengah malam tak pernah ia sia-siakan. Ia manfaatkan untuk mengaji Al Quran dan setiap tahun ia menunaikan ibadah haji. Bila sedang berzikir dari matanya mengalir air mata haru. Ia selalu bersegera dalam segala amal kebajikan dan kepentingan umat. Ia juga dermawan dan penuh welas asih, ia telah melakukan hijrah sebanyak dua kali, pertama ke Habasyah dan yang kedua ke Madinah.
Para ahli sejarah menganggap masa Ustman merupakan jaman kemenangan kaum muslimin dan jaman penaklukan kekuatan-kekuatan Romawi, Parsi dan Turki.
وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ أُو۟لَٰٓئِكَ أَصْحَٰبُ ٱلْجَنَّةِ ۖ هُمْ فِيهَا خَٰلِدُونَ
"Dan orang-orang yang beriman serta beramal saleh, menjadi penghuni surga. Kekallah mereka di dalamnya." ( surat Al-Baqarah ayat 82 )
Allah ﷻ berfirman dalam Al Quran surat At Taubah ayat 100 :
وَالسَّابِقُونَ الأوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالأنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الأنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ 100
Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang muhajirin dan Ansar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah rida kepada mereka dan mereka pun rida kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar.
Kaum muslimin umat islam seluruhnya meyakini bahwa para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam merupakan manusia paling mulia setelah para nabi. Oleh karena itu wajib bagi kita percaya bahwa mereka mempunyai kedudukan tinggi di sisi Allah SWT dan mereka merupakan orang-orang terbaik di generasi islam yang dipilih oleh Allah untuk menyertai dan menemani Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Ada 10 orang sahabat nabi yang dijamin masuk surga Diantaranya mereka khulafaur rasyidin, kemudian orang-orang yang dijamin masuk surga, dan generasi yang berikutnya.
“Abu Bakar masuk Surga, ‘Umar masuk Surga, ‘Utsman masuk Surga, ‘Ali masuk Surga, Thalhah masuk Surga, az-Zubair masuk Surga, ‘Abdurrahman bin ‘Auf masuk Surga, Sa’ad bin Abu Waqqash masuk Surga, Sa’id bin Zaid masuk Surga, dan Abu ‘Ubaidah bin al-Jarrah juga masuk Surga.“
Hadis shahih; diriwayatkan oleh at-Tirmidzi (no. 2946) dan Ahmad (no. 1675). Syaikh Ahmad Syakir dan Syaikh al-Albani menshahihkannya.
Dari Sa’id bin Zaid, ia bercerita; Bahwasanya ia pernah mendengar Rasulullah ﷺ bersabda :
“Nabi (Muhammad) masuk Surga, Abu Bakar masuk Surga, ‘Umar masuk Surga, ‘Utsman masuk Surga, ‘Ali masuk Surga, Thalhah masuk Surga, az-Zubair masuk Surga, ‘Abdurrahman bin ‘Auf masuk Surga, dan Saad masuk Surga.”
Sa’id pun berkata: “Andaikan aku mau, akan kusebutkan orang yang kesepuluh.” Kemudian Sa’id memberitahukan bahwa orang kesepuluh itu adalah dia sendiri.
Sahabat–Sahabat Lain yang Dijamin Masuk Surga
Selain sepuluh sahabat tersebut, terdapat cukup banyak sahabat–sahabat lain yang juga dijamin masuk Surga. Hadits shahih yang berbicara mengenai mereka juga banyak.
Mereka yang ikut serta dalam Ba’iatur Ridhwan, yakni ketika terjadi Perjanjian Hudaibiyah. Jumlah mereka 1.400 Sahabat; namun ada ulama yang menyatakan 1.300 Sahabat, dan ulama lain mengatakan jumlahnya 1.500 Sahabat. Para Sahabat itu tetap berada dalam kebenaran dan konsisten hingga meninggal dunia, semoga Allah meridhai mereka.
70.000 umat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang masuk Surga tanpa dihisab.
Dari kitab Shahiihul Bukhari dan Shahiih Muslim terdapat riwayat dari Abu Huraira; Bahwasanya ia pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Umatku yang akan masuk Surga tanpa hisab berjumlah 70.000 orang. Wajah-wajah mereka bersinar seterang bulan purnama.” ‘
Berikut adalah 10 nama orang sahabat nabi yang dijamin masuk surga;
dari sahabat Abu Dzar Ra, bahwa Rosulullah Saw masuk ke rumah Aisyah Ra dan bersabda :
“Wahai Asyah inginkah engkau mendengar kabar gembira?” Aisyah lalu menjawab, “tentu ya Rosullulah.” Lalu baginda Nabi Saw bersabda : “Ada sepuluh orang yang mendapat kabar gembira masuk surga, yaitu : Ayahmu (Abu Bakar) masuk surga dan kawannya adalah Ibrahim; Umar masuk surga dan kawannya Nuh; Ustman masuk surga dan kawannya aku; Ali masuk surga dan kawannya Yahya bin Zakaria; Thalhah masuk surga dan kawannya Daud; Azzubair masuk surga dan kawannya Ismail; Sa’ad bin Abi Waqqash masuk surga dan kawannya Sulaiman; Said bin Zaid masuk surga dan kawannya Musa bin Imran; Abdurrahman bin Auf masuk surga dan kawannya Isa bin Maryam; Abu Ubaidah Ibnul Jarrah masuk surga dan kawannya Idris Alaihissalam.”
1. Abu Bakar Bin Abi Qohafah (Assidiq)
Abu Bakar termasuk di antara mereka yang paling awal memeluk Islam. Setelah Nabi Muhammad wafat, Abu Bakar menjadi khalifah Islam yang pertama pada tahun 632 hingga tahun 634M. Lahir dengan nama Abdullah bin Abi Quhafah, ia adalah satu di antara empat khalifah yang diberi gelar Khulafaur Rasyidin atau khalifah yang diberi petunjuk.
Abu Bakar Ash-Shidiq Nama lengkapnya adalah ‘Abd Allah ibn ‘Utsman bin Amir bi Amru bin Ka’ab bin Sa’ad bin Taim bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay bin Ghalib bin Fihr al-Quraishi at-Tamimi’. Bertemu nasabnya dengan nabi SAW pada kakeknya Murrah bin Ka’ab bin Lu’ai. Dan ibu dari abu Bakar adalah Ummu al-Khair salma binti Shakhr bin Amir bin Ka’ab bin Sa’ad bin Taim yang berarti ayah dan ibunya sama-sama dari kabilah bani Taim.
Abu Bakar adalah ayah dari Aisyah, istri Nabi Muhammad. Nama yang sebenarnya adalah Abdul Ka’bah (artinya ‘hamba Ka’bah’), yang kemudian diubah oleh Muhammad menjadi Abdullah (artinya ‘hamba Allah’). Muhammad memberinya gelar Ash-Shiddiq (artinya ‘yang berkata benar’) setelah Abu Bakar membenarkan peristiwa Isra Miraj yang diceritakan oleh Muhammad kepada para pengikutnya, sehingga ia lebih dikenal dengan nama “Abu Bakar ash-Shiddiq”.
Abubakar assidiq telah meraih ketinggian budi dan kesempurnaan iman, hal ini disaksikan sendiri oleh Rosulullah dalam sabdanya: “Jika ditimbang keimanan Abubakar assidiq dengan keimanan seluruh umat akan lebih berat keimanan Abubakar assidiq.” (HR. Albihaqi dalam asysiib). Alquran pun banyak mengisyaratkan sikap dan tindakan Abubakar assidiq seperti pada Alquran surat : Al Lail: 5-7, Al Lail:17-21, Fushlat : 30 dan AtTaubah 40.
Abubakar assidiq mengajak manusia kepada Islam. Ahli sejarah Ibnu Ishaq berkata : “ Setelah Abubakar memeluk agama Islam dan menyatakan keislamannya secara terbuka, dia mengajak orang-orang kepada Allah SWT.” Orang yang menerima ajakannya antara lain adalah : Azzubair ibnu Awwam, Ustman bin Affan, Thalhah bin Ubaidillah, Sa’ad bin Abi Waqosh dan Abdurrahman bin Auf.
Keimanan Abubakar assidiq tanpa ragu, karena setelah Rosulullah mengajak Abubakar kepada Allah maka Abubakar langsung menerimanya tanpa ragu, oleh karena itu Rosulullah bersabda : “ Tiada aku mengajak seorang masuk Islam, tanpa ada hambatan, keraguan, tanpa mengemukakan pandangan dan alasan, hanya Abubakar lah. Ketika aku menyampaikan ajakan tersebut, dia langsung menerimanya tanpa ragu sedikitpun.” (Dari kitab Albidayah Wannihayah)
Sikap Abubakar mencerminkan kekuatan Iman, hal ini dibuktikan saat setelah peristiwa Isra’, orang yang mendustakannya mendatangi abubakar seraya berkata, ”Apakah kamu mendengar apa yang diceritakan kawanmu?” maka Abubakar tanpa ragu menjawab : “ Demi Allah kalau memang itu yang diucapkannya pasti benar. Dia (Muhammad) memberitahu aku bahwa berita-berita dari langit sampai ke bumi hanya dalam waktu satu jam, malam atau siang dan aku mempercayainya, sedang itu lebih aneh dari yang kalian herankan.”
Kecintaan Abubakar kepada Rosulullah sangat besar, dan hal ini dibuktikan saat Abubakar dan Rosulullah pergi ke gua untuk menghindari kejaran orang kafir, maka Abubakar kadang berjalan di depan Rosulullah karena takut pengintaian orang kafir dari depan, dan kadang Abubakar berjalan di belakang Rosulullah karena takut ada lawan yang mengejar dari belakang karena bagi Abubakar lebih baik dia yang celaka dari pada Rosulullah. Begitu pula saat akan memasuki gua, abubakar meminta agar dirinya masuk ke gua lebih dahulu untuk mengamankan gua, setelah itu baru Rosulullah masuk ke gua. Karenanya Rosulullah pernah bersabda bahwa satu malam dari Abubakar adalah lebih baik dari seluruh keluarga Umar.
Abubakar pernah membenarkan dan membuat Rosulullah tenang yaitu saat menghadapi perang Badar, saat itu Abubakar menghampiri Rosulullah dan berkata, ”Ya Rosulullah, tenangkan dirimu dan mantapkan hatimu. Sesungguhnya Allah pasti akan menepati janjiNya dan sekali-kali tidak akan mengecewakanmu. ”Maka setelah mendenagr pekataan itu hati Rosulullah menjadi mantap dan tenang, karenannya Rosulullah mengelarinya Assidiq yaitu orang yang selalu benar dan membenarkan Muhammad sebagai RosulNya.
Abubakar tetap beriman kepada kebenaran Rosulullah di saat kaum muslimin lain meragukan sabda RosulNya.
Abubakar memang patut masuk surga seperti sabda Rosulullah berikut ini : “ Jikalau aku boleh menunjuk dari hamba-hamba Allah seorang Kholil (kawan kesayangan) maka aku akan menunjuk Abubakar seorang kholil, tapi karena kesetiakawanan, persaudaraan dan keimananlah sehingga Allah mengumpulkan kita bersama di sisiNya.” (HR. Bukhori dan Muslim)
2. Umar Ibnu Khattab (Al Faruq)
Umar dilahirkan di kota Mekkah dari suku Bani Adi, salah satu rumpun suku Quraisy, suku terbesar di kota Mekkah saat itu. Ayahnya bernama Khattab bin Nufail Al Shimh Al Quraisyi dan ibunya Hantamah binti Hasyim. Umar memiliki julukan yang diberikan oleh Muhammad yaitu Al-Faruk yang berarti orang yang bisa memisahkan antara kebenaran dan kebatilan.
Pada masa Abu Bakar menjabat sebagai khalifah, Umar merupakan salah satu penasehat kepalanya. Setelah meninggalnya Abu Bakar pada tahun 634, Umar ditunjuk untuk menggantikan Abu Bakar sebagai khalifah kedua dalam sejarah Islam. Selama pemerintahan Umar, kekuasaan Islam tumbuh dengan sangat pesat. Islam mengambil alih Mesopotamia dan sebagian Persia dari tangan dinasti Sassanid dari Persia (yang mengakhiri masa kekaisaran sassanid) serta mengambil alih Mesir, Palestina, Syria, Afrika Utara dan Armenia dari kekaisaran Romawi (Byzantium). Saat itu ada dua negara adi daya yaitu Persia dan Romawi. Namun keduanya telah ditaklukkan oleh kekhalifahan Islam dibawah pimpinan Umar.
Keislaman Umar Ibnu Khattab adalah perintis, pembuka jalan, dan pendorong kaum muslimin menyatakan keislaman mereka secara terbuka. Dengan adanya Umar mereka berani melakukan shalat secara terang-terangan di depan masyarakat Quraisy tanpa takut diganggu.
Hijrahnya Umar merupakan kemenangan, sebab dialah yang paling bersikap tegas terhadap kaum munafik di Madinah. Kepemimpinannya adalah rahmat, karena pada waktu itu kaum muslim benar-benar dapat menghayati kehidupannya. Oleh karena itu tidak heran jika Rosulullah Saw bersabda :
“ Sesungguhnya Haq adalah di lidah dan di hati Umar”
Umar adalah orang yang pertama kali dalam banyak hal antara lain yaitu
Mendirikan baitul maal
Menulis tarikh dari hijrah atau tahun hijriah.
Menyunahkan Sholat Tarawih di masjid
Melakukan penyelidikan dan pengawasan pada malam hari.
Menghukum perbuatan mencaci maki
Menghukum dera delapan kali peminum arak.
Yang mengharamkan kaum mut’ah.
Melarang menjual budak wanita yang mempunyai anak.
Mengumpulkan orang-orang untuk sholat jenazah.
Memperluas kekuasaan ke wilayah-wilayah lain, baik Persia, Irak, Syam maupun Mesir.
Mengirim bahan makanan melalui laut merah dari Mesir ke Madinah.
Menetapkan faraidh (pembagian waris).
Menetapkan pengenaan zakat atas ternak kuda.
Menetapkan hakim-hakim di daerah-daerah.
Dijuluki amirum mukminin.
Menyediakan gudang yang berisi gandum bagi orang-orang yang kehabisan makanan.
Memperluas masjid nabawi dan menaburi tanahnya dengan batu kerikil.
Menciptakan uang logam.
Menggunakana pos untuk pengiriman surat-surat.
Mengngkat pejabat yang mengawasi harga-harga dan yang mengatur tata tertib kesopanan dan susila.
Membuat parit-parit dan jembatan-jembatan.
Mengirimkan pasukan penjaga di tempat strategis, mereka ini diberi nama alajnaad.
Mengangkat pejabat yang ditugasi khusus memantau berita-berita tentang para petugas di daerah dan menerima keluhan-keluhan mereka yang dikirimkan kepada khalifah. Petugas tersebut bernama Muhammad bin Maslamah.
Umar mendapat pujian dari Rosulullah karena kecintaaan beliau sehingga beliau bersabda : “ Yang paling kokoh dalam agama Allah dari umatku adalah Umar”. Rosulullah juga pernah bersabda seperti yang diriwayatkan Aisyah, “ Sesungguhnya setan setan meyingkir apabila bertemu dengan Umar.”
Umar selalu mendekatkan diri kepada Allah dengan berzikir di tengah malam dan di penghujung siang. Setelah diangkat menjadi khalifah Umar selalu berdoa :“ Ya Allah, sebagaimana engkau tahu, aku ini berwatak keras, oleh karena itu lunakanlah aku. Aku ini lemah ya Allah, maka kuatkan lah aku. Aku ini kikir , maka jadikanlah aku hambaMu yang pengasih, pemurah dan dermawan.”
Umar bin Khattab adalah salah seorang sahabat Nabi Muhammad yang juga adalah khalifah kedua Islam (634-644). Umar juga merupakan satu di antara empat orang Khalifah yang digolongkan sebagai Khalifah yang diberi petunjuk (Khulafaur Rasyidin).
3. Ustman Ibnu Affan (Dzunnurain)
Utsman bin Affan adalah sahabat Nabi Muhammad SAW yang termasuk Khulafaur Rasyidin yang ke-3. Utsman adalah seorang yang saudagar yang kaya tetapi sangatlah dermawan. Ia juga berjasa dalam hal membukukan Al-Qur’an. Ia adalah khalifah ketiga yang memerintah dari tahun 644 (umur 69–70 tahun) hingga 656 (selama 11–12 tahun). Selain itu sahabat nabi yang satu ini memiliki sifat yang sangat pemalu.
Utsman bin Affan adalah sahabat nabi dan juga khalifah ketiga dalam Khulafaur Rasyidin. ia dikenal sebagai pedagang kaya raya dan ekonom yang handal namun sangat dermawan. Banyak bantuan ekonomi yang diberikannya kepada umat Islam di awal dakwah Islam. Ia mendapat julukan Dzunnurain yang berarti yang memiliki dua cahaya. Julukan ini didapat karena Utsman telah menikahi puteri kedua dan ketiga dari Rasullah Saw yaitu Ruqayah dan Ummu Kaltsum.
Ustman mempunyai sifat yang pemalu dan menurut Rosulullah itulah kelebihannya sehingga Rosulullah bersabda bahwa kelebihan para sahabat merupakan kelebihan mereka yang dapat dijadikan contoh : “ Orang yang paling kasih sayang dari umatku ialah Abubakar, dan yang paling teguh dalam memelihara ajaran Allah adalah Umar, dan yang paling pemalu adalah Ustman. (HR. Ahmad, Ibnu Maajah, Alhakim, Attirmidzi)
Ustman pernah mengatasi kesulitan air bagi kaum Muhajirin saat hijrah dengan membeli sebuah sumur milik orang Yahudi dan airnya digunakan untuk keperluan kaum muhajirin.
Ustman merupakan orang yang berjasa dalam pembuatan mushaf Al Quran. Ustman membentuk panitia untuk mengumpulkan ayat-ayat yang telah ditulis di masa khalifah Abubakar yang diketuai oleh Zaid bin Tsabit. Al Quran tersebut kemudian dibukukan dan diberi nama “Al Mushhaf”.
Ustman adalah seorang yang bertakwa, selalu bersikap wara’. Tengah malam tak pernah ia sia-siakan. Ia manfaatkan untuk mengaji Al Quran dan setiap tahun ia menunaikan ibadah haji. Bila sedang berzikir dari matanya mengalir air mata haru. Ia selalu bersegera dalam segala amal kebajikan dan kepentingan umat. Ia juga dermawan dan penuh welas asih, ia telah melakukan hijrah sebanyak dua kali, pertama ke Habasyah dan yang kedua ke Madinah.
Para ahli sejarah menganggap masa Ustman merupakan jaman kemenangan kaum muslimin dan jaman penaklukan kekuatan-kekuatan Romawi, Parsi dan Turki.
4. Ali bin Abi Thalib
Ali dilahirkan di dalam Ka’bah dan Allah telah memuliakan wajahnya (karramallahu wajlahu) untuk tidak bersujud kepada berhala-berhala yang ada di Ka’bah dan sekitarnya. Ali masuk Islam saat berusia 10 tahun setelah secara sembunyi-sembunyi melihat Rosulullah dan Khadijah melaksanakan Sholat. Ali merupakan satu-satunya orang yang menerima ajakan Rosulullah untuk mengikuti dan mendukung kepada Allah saat Rosulullah mengajak kaum Quraisy di depan Ka’bah.
Ali merupakan orang yang pertama yang bersedia berkorban untuk Rosulullah Saw ketika sedang tidur di tempat Nabi Saw, pada waktu rumah beliau dikepung dan akan dibunuh menjelang hijrah ke Madinah. Ali dikenal sebagai orang yang tidak dapat dikalahkan oleh lawan, setelah berduel dan membunuh Amru bin Wudd saat perang Khandak.
‘Ali bin Abi Thalib adalah salah seorang pemeluk Islam pertama dan juga keluarga dari Nabi Muhammad. Menurut Islam Sunni, ia adalah Khalifah terakhir dari Khulafaur Rasyidin. Sedangkan Syi’ah berpendapat bahwa ia adalah Imam sekaligus Khalifah pertama yang dipilih oleh Rasulullah Muhammad SAW. Uniknya meskipun Sunni tidak mengakui konsep Imamah mereka setuju memanggil Ali dengan sebutan Imam, sehingga Ali menjadi satu-satunya Khalifah yang sekaligus juga Imam. Ali adalah sepupu dari Muhammad, dan setelah menikah dengan Fatimah az-Zahra, ia menjadi menantu Muhammad
5. Thalhah bin Ubaidilah (syahid yang masih hidup)
Thalhah merupakan salah satu dari delapan orang yang pertama masuk Islam dimana pada saat itu satu orang bernilai seribu orang, Beliau masuk Islam melalui anak pamannya yaitu Abu baker assidiq RA. Thalhah mempunyai sifat murah dan dermawan yang patut diteladani. Dalam hidupnya Thalhah mempunyai tujuan utama yaitu bermurah dalam pengorbanan jiwa.
Thalhah seorang lelaki yang gagah berani, tidak takut menghadapi kesulitan, kesakitan dan segala macam ujian lainnya. Ia seorang yang kokoh dalam mempertahankan pendirian meskipun ketika di jaman jahiliyah.
Thalhah merupakan salah satu di antara mujahid yang melindungi Rosulullah dengan tulus ikhlas. Saat perang uhud ia melindungi Rosulullah dengan cara memeluk Rosulullah dengan tangan kiri dan dadanya. Sementara pedang yang ada di tangannya ia ayunkan ke arah lawan yang mengelilinginya seperti laron yang tidak memperdulikan maut. Maka sejak saat itu Thalhah dijuluki “Burung elang dari uhud”.
Thalhah juga dijuluki “Thalhah si dermawan”, Thalhah si pengalir harta”, Thalhah kebaikan dan kebajikan”, karena Thalhah merupakan orang yang dermawan yang mendermakan uang, sandang dan pangannya. Ia pernah membagikan seluruh uangnya tanpa sisa sepeserpun kepada fakir miskin.
Thalhah bin Ubaidillah adalah seorang sahabat nabi berasal dari Quraisy, nama lengkapnya adalah Thalhah bin Abdullah bin Usman bin Kaab bin Said. Thalhah juga termasuk enam konsultan Muhammad dan sepuluh orang yang dijanjikan masuk surga.
Thalhah mengikuti Perang Uhud dan menderita luka parah yang luar biasa. Dia menggunakan dirinya menjadi perisai bagi Nabi Muhammad dan mengalihkan panah yang akan menancap diri Rasulullah saw dengan tangannya sehingga semua jari-jarinya terputus. Ia akhirnya meninggal akibat terpanah pada Perang Jamal.
6. Azzubair Ibnul Awwam (pengikut setia Rosulullah Saw)
Az-Zubair bin Al-‘Awwam adalah putra bibi Muhammad salah satu sahabat nabi dan termasuk as-Sabiqun al-Awwalun, yaitu salah seorang dari 10 orang yang pertama masuk Islam. Ketika pamanya Naufal bin Khuwailid mengetahui Zubair telah memeluk Islam, ia sangat marah dan berusaha menyiksanya, Zubair dimasukkan kedalam karung tikar, kemudian dibakar.
Zubair berhijrah dua kali (Habasayah dan Medinah).dan ia shalat dua kiblat (sebelum dirubah menghadap ka’bah, dahulu kaum muslimin shalat menghadap masjidil Aqsa). Ia adalah orang yang pertama kali menghunus pedangnya di perang fi sabilillah. Ia disebut Hawaryy Rasulullah saw.
Azzubair masuk islam pada usia 15 tahun dan hijrah pada usia 18 tahun setelah mendapat penganiayaan yang bertubi-tubi karena mempertahunkan keimanannya.
Azzubair adalah prajurit dakwah yang selalu menyandang senjata untuk melawan orang-orang yang menghendaki gugurnya dakwah islamiah selagi dalam kandungan. Keimanannya telah tampak pertama kali pada perang Badar. Pada saat itu Azzubair berhasil mengalahkan Ubaidah yang pada saat itu memakai baju besi dengan menggunakan lembing yang diarahkan ke mata Ubaidah sehingga Ubaidah tewas.
Rasulullah sangat merasa bangga pada Azzubair, dan ia bersabda :“ Setiap Nabi mempunyai pengikut pendamping yang setia (hawari) dan hawariku adalah Azzubair ibnul Awwam.”
Kecintaan Rosulullah pada Azzubair disebabkan Azzubair merupakan seorang pemuda yang setia, ikhlas, jujur, kuat, berani, murah tangan dan telah menjual diri dan hartanya kepada Allah Swt.
Azzubair merupakan orang yang pertama menyambut panggilan jihad, oleh karena itu Azzubair tidak pernah absen berjihad.
7. Abdurrahman bin Auf (pedagang besar yang sukses)
Abdurrahman bin Auf adalah salah seorang dari sahabat Nabi Muhammad SAW yang terkenal. Ia adalah salah seorang dari delapan orang pertama (As-Sabiqunal Aw-Walun) yang menerima agama Islam, yaitu dua hari setelah Abu Bakar.
Abdurrahman bin Auf berasal dari Bani Zuhrah. Salah seorang sahabat Nabi lainnya, yaitu Sa’ad bin Abi Waqqas, adalah saudara sepupunya. Abdurrahman juga adalah suami dari saudara seibuUtsman bin Affan, yaitu anak perempuan dari Urwa bint Kariz (ibu Utsman) dengan suami keduanya. Kaum muslimin pada umumnya menganggap bahwa Abdurrahman adalah salah seorang dari Sepuluh Orang yang Dijamin Masuk Surga.
Perang Uhud telah memberi bekas pada Abdurrahman, lebih dari dua puluh luka dalam tubuhnya dan salah satu lukanya menyebabkan beberapa giginya rontok sehingga mempengaruhi ucapan dan tutur katanya.
Setelah menerima gangguan dan siksaan yang ganas, Abdurrahman hijrah ke Habasyah. Sekembalinya dari Habasyah ia mendapat gangguan dan gangguan itu semakin memuncak tatkala ia kembali hijrah ke Habasyah untuk kedua kalinya. Hijrahnya ini ia lakukan karena keadaannya sudah sangat tertindas.
Sebagai seorang pedagang yang sukses dan kaya, Abdurrahman berlomba dengan Ustman dalam membiayai pasukan islam yakni dengan menyerahkan seperuh kekayaannya kepada Rosulullah Saw. Saat ajalnya mendekat, Abdurrahman berwasiat agar setiap kaum muslimin peserta perang Badar yang masih hidup diberi empat ratus dinar dari harta warisannya, dan ternyata peserta perang Badar yang masih hidup berjumlah 100 orang. Dia juga berwasiat agar sejumlah besar uangnya diberikan kepada ummahatul mukminin (janda-janda Nabi Saw).
8. Sa’ad bin Abi Waqash (orang pertama yang terkena panah fisabilillah)
Sa’ad merupakan kabilah dari Zuhroh sama dengan ibu Rosulullah Saw dan Sa’ad anak paman Aminah (ibunda Nabi Saw). Sa’ad seorang yang teguh dan tahan menghadapi kekerasan dan penderitaan. Selama tiga tahun saat dikucilkan di Syi’ib Mekah, ia bersama Rosulullah makan daun daunan sehingga kotorannya seperti kotoran domba dan kedua sisi mulut mereka luka-luka akibat makan daun-daunan.
Ibunda Sa’ad berang saat mengetahui Sa’ad masuk Islam hingga mogok makan dan minum, tapi Sa’ad tetap berpegang teguh kepada Islam, sekalipun ibunya kepayahan dan jatuh pingsan, sehingga dengan kejadiannya ini turunlah ayat Al ankabut : 8.
Karya terbesar Sa’ad adalah tercapainya kemenangan yang gilang gemilang atas musuh mereka, tentara parsi dalam perang Alqodisyiyyah yang dasyat.
Sa`ad bin Abi Waqqas merupakan salah seorang yang awal masuk Islam dan salah satu sahabat penting Muhammad. Ia berasal dari klan Bani Zuhrah dari suku Quraisy, dan paman Nabi Muhammad dari garis pihak ibu. Ia memiliki putera bernama Umar bin Sa’ad, pemimpin dari pasukan yang membunuhHusain bin Ali pada Peristiwa Karbala. Abdurrahman bin Auf, sahabat nabi yang lain, merupakan sepupu.
Saad lahir dan besar di kota Mekkah. Ia dikenal sebagai pemuda yang serius dan memiliki pemikiran yang cerdas. Sosoknya tidak terlalu tinggi namun bertubuh tegap dengan potongan rambut pendek. Orang-orang selalu membandingkannya dengan singa muda. Ia berasal dari keluarga bangsawan yang kaya raya dan sangat disayangi kedua orangtuanya, terutama ibunya. Meski berasal dari Makkah, ia sangat benci pada agamanya dan cara hidup yang dianut masyarakatnya. Ia membenci praktik penyembahan berhala yang membudaya di Makkah saat itu. Penolakan kaisar Persia membuat air mata Sa’ad bercucuran. Berat baginya melakukan peperangan yang harus mengorbankan banyak nyawa kaum Muslim dan non Muslim.
Kepahlawanan Sa’ad bin Abi Waqqas tertulis dengan tinta emas saat memimpin pasukan Islam melawan melawan tentara Persia di Qadissyah. Peperangan ini merupakan salah satu peperangan terbesar umat Islam.
9. Said bin Zaid (salah seorang yang dicintai Allah)
Nama lengkapnya adalah Sa’id bin Zaid bin ‘Amru bin Nufail bin Abduluzza bin Al’adwa. Said memeluk Islam sebelum Umar Bin Khattab. Istrinya adalah adik Umar yaitu Fatimah bintul khattab.
Allah telah memberi hidayah kepada tiga orang tanpa melalui kitab atau Nabi mereka, yaitu kepada Zaid bin Amru bin Nufail, Abu Dzar Alghifari, Salman Alfarisi.
Said adalah seorang pemberani, tidak takut celaan orang yang suka mencela selama dia di jalan Allah. Ia juga murah tangan dan dermawan, kuat menahan diri dari hawa nafsu dan termasuk orang yang dikabulkan do’anya. Banyak dari kalangan lemah dan miskin berkumpul di rumahnya untuk mencari ketentraman dan keamanan. Di rumah Said mereka memperoleh makanan penghilang lapar. Mereka juga mendapatkan keamanan dan ketenangan dari rasa takut.
Sa’id bin Zaid adalah salah satu sahabat penting Nabi Muhammad. Ia juga dijuluki “Abu al-Aawar”. Ia lahir pada 593-4 masehi dan merupakan beberapa orang pertama yang awal masuk Islam. Said bin Zaid adalah sepupu Umar bin Khatthab ra, dan menikah dengan saudara Umar, Ummu Jamil binti Khattab.
Ia masuk Islam pada awal datangnya islam di Mekah. Namun ia tidak turut dalam Perang Badar. Di antara puteranya adalah Abdullah, seorang penyair. Zubeir bin Bakkar berkata: Said anaknya sedikit, dan di antara mereka tinggal di luar Madinah. Said meninggal tahun 51 H. Saat itu ia tengah berusia lebih dari 70 tahun.
10. Abu Ubaidah Ibnul Jarrah ( pemegang amanat umat dan amanat Rasulullah Saw)
Rosulullah pernah bersabda : “ Tiap-tiap umat ada orang pemegang amanat, dan pemegang amanat umat ini ialah Abu Ubaidah ibnul Jarrah.”
Ketika perang Badar, Abu Ubaidah ikut memperkokoh dan membela kaum muslimin, sedang ayahnya berada dalam barisan kaum Quraisy yang musrik dan kafir dan dalam pertempuran tersebut Abu Ubaidah terpaksa membunuh ayahnya yang terus mendesak dan melawannya, walaupun hatinya terasa berat tapi ini dilakukannya demi menegakkan amanat Allah dan RosulNya.
Pada saat perang Uhud Abu Ubaidah pernah mencabut besi tajam yang menancap ke dalam kedua sisi rahang Rosulullah dengan giginya sehingga gigi depannya tanggal. Peristiwa ini sangat mengharukan bagi Rosulullah dan Abubakar. Sejak itu Abu Ubaidah dikenal di kalangan kaum muslimin sebagai si ompong.
Abu Ubaidah merupakan seorang yang memegang amanat, saat kaum Najran meminta Rosulullah untuk mengirim seseorang untuk mengajarkan hokum-hukum agama Islam maka Rosulullah menjawab, “Aku akan mengutus bersama kalian seorang yang benar-benar Amin, benar-benar Amin, benar-benar Amin .(beliau mengulangnya sampai tiga kali). Dan setelah itu Rosulullah mengutus Abu Ubaidah untuk pergi.
Abu Ubaidah Amir bin Abdullah bin al-Jarraḥ adalah Sahabat Nabi Muhammad. Abu Ubaidah bin al-Jarrah adalah Muhajirin dari kaum Quraisy Mekkah yang termasuk paling awal untuk memeluk agama Islam. Ia ikut berhijrah ke Habasyah (saat ini Ethiopia) dan kemudian, Ia hijrah ke Madinah. Ia mengikuti setiap pertempuran dalam membela Islam. Setelah wafatnya Nabi Muhammad, Ia merupakan salah satu calon Khalifah bersama dengan Abu Bakar dan Umar bin Khattab.
Setelah terpilihnya Abu Bakar sebagai Khalifah, Beliau ditunjuk untuk menjadi panglima perang memimpin pasukan Muslim untuk berperang melawan Kekaisaran Romawi. Ia meninggal disebabkan oleh wabah penyakit.
Baca Juga Artikel Menarik Lainnya