Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Gambar Produk 1
Jasa Desain Kaos, Desain Batik , LOGO dan desain grafis lainya
Email : mastertracer69@gmail.com

Sejarah Campursari dan Macam-Macam Alat Music Campursari

Sejarah Campursari dan Macam-Macam Alat Music Campursari - Music campursari adalah sejenis orkes keroncong yang nama dan alat musiknya di paduksn dengan alat music gamelan dan alat music dangdut (elektrik). Secara harfiah campursari artinya campur aduk, campur baur atau gabungan dari beraneka macam dan ragam. Campursari merupakan salah satu bentuk kesenian music yang hidup berasal dari Jawa. Bentuk musik ini merupakan perpaduan permainan alat musik berskala nada pentatonis (tradisional Indonesia) dan berskala nada diatonic (Barat), dimana dalam musik ini para seniman mencoba memadukan dua unsur musik yang berbeda untuk dapat memunculkan suatu bentuk musik yang baru. Campursari ini konon dipopulerkan oleh Ki Narto Sabdo melalui pertunjukan wayang kulit yang dimainkannya, namun musik campursari yang disuguhkannya masih dalam bentuk corak lama yaitu perpaduan gamelan asli dengan keroncong.

Sementara campursari yang ada sekarang lebih dikenal dengan campursari modern yang dipopulerkan oleh Manthous bersama saudara- saudaranya pada awal tahun 1993. Manthous dengan kepekaaan musikalitasnya mengadakan inovasi besar-besaran terhadap campursari lama. Ia mencoba menggabungkan alat-alat musik tradisional jawa klasik seperti kendang, gong dan gender dipadu dengan alat music keroncong seperti ukelele, cak dan cuk, seruling, bass betot, serta instrumentlainnya. Perpaduan alat musik tersebut menghasikan irama yang lumayan enak,terasa komplet, dan ada gregetnya jika dibandingkan irama kroncong maupun ending jawa klasik sebelumnya. Manthos juga mencoba bereksperimen dengan memasukkan instrument pengganti bass betot dan gitar klasik, yaitu dengan memasukkan bass dan gitar elektrik serta keyboard (piano elektrik)untuk menggantikan seruling dan ukelele. Kehadiran keyboard ini semakin menghidupkan musikalitas campursari dan bunyi yang dihasilkan sangat sempurna.

Ada lagi tambahan berupa seperangkat drum,terciptalah kesempurnaan yang diinginkan dari musik campursari yang sesungguhnya. Selain itu dia juga mengadopsi musik dangdut ke dalam musik campursari ini walaupun tidak secara ekplisit, melainkan dalam beberapa baris tertentu. Pada pertengahan tahun 1990-an, muncullah musisi- musisi campursari seperti Maryati, Waljinah, Ngatirah, serta Didi Kempot.


FUNGSI MUSIC SAMPURSARI

Menurut RM. SOEDARSONO dalam Bukunya Metodologi Penelitian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa, ada 2 macam Fungsi Yaitu fungsi primer dan fungsi sekunder.

A. Fungsi Primer

1. untuk melestarikan budaya bangsa terutamamusik keroncong dan gamelan (seni karawitan.

2. Sebagai sarana ritual;

3. Sebagai sarana hiburan pribadi; dan

4. Sebagai prosentasi estetis.


B. fungsi sekunder terdapat sembilan fungsi, yaitu :

1. Sebagai pengikat solidaritas kelompok

2. Sebagai pembangkit rasa solidaritas bangsa

3. Sebagai media komunikasi bangsa

4. Sebagai media propaganda keagamaan

5. Sebagai media propaganda politik

6. Sebagai media propaganda program-program pemerintah

7. Sebagai media meditasi

8. Sebagai sarana terapi dan

9. Sebagai perangsang produktivitas.


MACAM-MACAM ALAT MUSIK CAMPURSARI

1. kendang ciblon

Kendang ciblon adalah instrumen dalam campursari yang salah satu fungsi utamanya mengatur irama. Instrument ini dibunyikan dengan tangan, tanpa alat bantu.Kendang kebanyakan dimainkan oleh para pemain gamelan profesional, yang sudah lama menyelami budaya Jawa. Kendang kebanyakan di mainkan sesuai naluri pengendang, sehingga bila dimainkan oleh satu orang dengan orang lain maka akan berbeda nuansanya Pada musyik campursari kendang ini digunakan untuk mengiringi langgam & larangan.

2. kendang jaipong

Pengertian kendang jaipong ini sama halnya dengan kendang ciblon, namun berbeda jenis lagu yang akan diiringinya. Dalam sebuah musyik campursari biasanya kendang jaipong ini untuk mengiringi lagu-lagu campursari yang agak cepat sedikit temponya dibandingkan dengan kendang ciblon, misalnya lagu bajing loncat,walang kekek .Namun dalam perkembangannya saat ini kendang jaipong ini sangat identik dengan lagu-lagu yang berasal dari jawa tengah Terutama daerah sragen yang terkenal dengan lagu- lagunya yang diberi nama “SRAGENAN” contoh judul lagu-lagu sragenan janjiku, ojo ngalamun, imbangono katresnanku ,jangan koro dan masih banyak lagi.

3. Demung


Dalam satu set gamelan biasanya terdapat 2 demung, keduanya memiliki versi pelog dan slendro. Namun dalam sebuah campursari kebanyak hanya menggunakan 1 saja ,tetapi masih ditambahi dengan sorok. fungsinya jika untuk memainkan gending pelog/slendro tinggal mengganti beberapa wilahan saja .Demung menghasilkan nada dengan oktaf terendah dalam keluarga balungan, dengan ukuran fisik yang lebih besar. Demung memiliki wilahan yang relatif lebih tipis namun lebih lebar daripada wilahan saron, sehingga nada yang dihasilkannya lebih rendah. Tabuh demung biasanya terbuat dari kayu, dengan bentuk seperti palu, lebih besar dan lebih berat daripada tabuh saron. Cara menabuhnya ada yang biasa sesuai nada, nada yang imbal, menghasilkan jalinan nada yang bervariasi namun mengikuti pola tertentu.

Cepat lambatnya dan keras lemahnya penabuhan tergantung pada komando dari kendang dan jenis gendhingnya. Pada gendhing Gangsaran yang menggambarkan kondisi peperangan misalnya, demung ditabuh dengan keras dan cepat. Pada gendhing Gati yang bernuansa militer, demung ditabuh lambat namun keras. Ketika mengiringi lagu ditabuh pelan. Ketika sedang dalam kondisi imbal, maka ditabuh cepat dan keras. Dalam memainkan demung, tangan kanan memukul wilahan / lembaran logam dengan tabuh, lalu tangan kiri memencet wilahan yang dipukul sebelumnya untuk menghilangkan dengungan yang tersisa dari pemukulan nada sebelumnya. Teknik ini disebut memathet (kata dasar: pathet = pencet)

4. Saron

Saron (atau disebut juga ricik) adalah salah satu instrumen gamelan yang termasuk keluarga balungan. Dalam sebuah campursari biasanya terdapat 2 buah saron dan memiliki sorok yang fungsinya untuk memainkan gending / langgam bernada pelog atau slendro. Saron menghasilkan nada satu oktaf lebih tinggi daripada demung, dengan ukuran fisik yang lebih kecil. Tabuh saron biasanya terbuat dari kayu, dengan bentuk seperti palu. Cara memainkan saron sama halnya dengan cara memainkan depok/demung

5. Gong gede

gong berperan menutup sebuah irama musik yang panjang dan memberi keseimbangan setelah sebelumnya musik dihiasi oleh irama gending. Dalam sebuah campursari biasanya hanya terdapat 1 buah gong besar saja . cara memainkannya dipukul dengan menggunakan sebuah tabuh yang terbuat dari kayu dan diselimuti sebuah kain pada ujung kayu tersebut.

6. Gender

Gender merupakan salah satu kelompok alat music idiophone,yaitu alat music yang sumber suaranya adalah badan dari alat music itu sendiri(bilahlogam).adapun cara membunyikan ricikan gender adalah dengan dipukul pada bagian tengah permukaan bilah bilahnya menggunakan dua tabuh yang dipegang dengan tangan kanan dan tangan kiri.

7. Gitar cak

Cak adalah jenis gitar berdawai 3 (nilon), urutan nadanya adalah G, B dan E; dalam sebuah campursari biasanya berfungsi untuk membuat lagu jenis langgam agar semakin penuh suaranya .

8. Gitar bass

Bass adalah alat musik dawai yang menggunakan listrik untuk memperbesar suaranya Penampilannya mirip dengan gitar listrik tapi ia memiliki tubuh yang lebih besar,  leher yang lebih panjang,dan biasanya memiliki empat senar (gitar listrik memiliki enam senar). Fungsinya dalam campursari sangat dibutuhkan untuk menggntikan posisi gong yang biasanya digunakan untuk memainkan gending atau ladrang didalam sebuah gamelan. Namun dalam campursari gitar bass ini selalu dimainkan dalam segala jenis lagu dari ladrangan , langgam ,keroncong , sragenan dan dangdut.

9. Gitar melody

Gitar melody adalah alat musik berdawai yang dimainkan dengan jari jemari tangan atau sebuah plektrum (alat petik gitar). Bunyinya dihasilkan dari senar-senar yg bergetar. Dalam sebuah campursari ,alat musyik ini hanya dimainkan pada lagu dangdut saja.

1O. Keyboard

Keyboard berbeda dengan Grand Piano. Keyboard terlihat lebih kecil dan lebih ringan, sehingga sangat mudah untuk dipindahkan atau dibawa. Suara yangdihasilkanpun agak berbeda dibandingkan dengan grand piano. Alat musik Keyboard mendapatkan suaranya dari manipulasi kunci-kunci. Susunan Keyboard arahnya mengikuti logika, dari kiri nada- nada rendah, ke kanan nada-nada tinggi. Susunan kiri-kanan bass ke treble juga berlaku demikian . Dalam sebuah campursarikeybord inilah yang sangat dominan dan paling dibutuhkan , keyboard ini sama halnya dengan gitar bass .selalu dimainkan dalam segala jenis lagu yang ada dicampursari .

11. Ketipung dangdut

Ketipung dangdut adalah alat musyik yang terbuat dari kayu ,bisa juga dari pipa paralon. namun alangkah enak dan pantasnya pasti dengan kayu . biasanya kayu yang digunakan adalah kayu nangka. ketipung terdapat 2 sisi berbentuk tabung yang satu kecil ukurannya ,dan yang kedua lebih besar .biasanya orang-orang menyebutnya dengan dut dan tak karena suaranya berbunyi dut untuk yang besar dan tak untuk yang kecil .

Cara memainkannya adalah dipukuldengan tangan ,namun untuk memainkanpada bagian dut harus menggunakan jari jadi untuk memainkan alat musyik jenis ini harus mempunyai ketrampilan yang khusus ,karena yang dipakai adalah kekeuatan tenaga jari. angel banget lho nek gakiso , jadi ojo nyepelekne tukang ketipung cak. Pada perkembangan campursari alat musyik ini mulai ditambahkan digunakan untuk mengiringi lagu-lagu dangdut. Bisa dangdut campursari ,koplo SRAGENAN , pop yang didangdutin maupun lagu dangdutyang bener-bener dangdut .

12. Drum

Drum adalah kelompok alat musik perkusi yang terdiri dari kulit yg direntangkan dan dipukul dengan tanganatau sebuah batang.Selain kulit, drum juga digunakan dari bahan lain,misalnya plastik . Drum terdapat di seluruh dunia dan memiliki banyak jenis, misalnya kendang , timpani , Bodhrán , Ashiko , snare drum, bass drum, tom-tom , beduk , dan lain-lain . Pada sebuah campursari sebenarnya drumini hanya berfungsi sebagai pelengkap saja. namun dalam perkembangannya alat ini selalu dimainkan dalam semua lagu-lagu campursari ,dari langgam ,sragenan ,sampai dangdutan .