Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Gambar Produk 1
Jasa Desain Kaos, Desain Batik , LOGO dan desain grafis lainya
Email : mastertracer69@gmail.com

Teori Asal Usul Tata Surya, Planet-Planet, Komet Dan Satelit Asteroid

Teori-Asal-Usul-Tata-Surya-dan-Planet-Planet-Komet-dan-Satelit-Asteroid
Teori Asal Usul Tata Surya, Planet-Planet, Komet Dan Satelit Asteroid - Tata surya merupakan kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya.

Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil/katai, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya. Tata Surya terbagi menjadi Matahari, empat planet bagian dalam, sabuk asteroid, empat planet bagian luar, dan di bagian terluar adalah Sabuk Kuiper dan piringan tersebar. Awan Oort diperkirakan terletak di daerah terjauh yang berjarak sekitar seribu kali di luar bagian yang terluar. Bumi terbentuk sekitar 4,6 milyar tahun yang lalu bersamaan dengan terbentuknya satu sistem tata surya yang dinamakan keluarga matahari . 

Banyak hipotesis tentang asal-usul tata surya telah ditemukan para ahli , diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Teori Nebule atau teori kabut, yang dikemukakan ole Immanuel Kant (1749-1827) dan Piere Simon de Laplace (1796)

Matahari dan planet berasal dari sebuah kabut pijar yang berpilin di dalam jagat raya, karena pilinannya itu berupa kabut yang membentuk bulat seperti bola yang besar, makin mengecil bola itu makin cepat putarannya. Akibatnya bentuk bola itu memepat pada kutubnya dan melebar di bagian equatornya bahkan sebagian massa dari kabut gas menjauh dari gumpalan intinya dan membentuk gelang-gelang di sekeliling bagian utama kabut itu, gelang-gelang itu kemudian membentuk gumpalan padat inilah yang disebut planet-planet dan satelitnya. Sedangkan bagian tengah yang berpijar tetap berbentuk gas pijar yang kita lihat sekarang sebagai matahari. Teori kabut ini telah dipercaya orang selama kira-kira 100 tahun, tetapi sekarang telah benyak ditinggalkan karena: (1) tidak mampu memberikan jawaban-jawaban kepada banyak hal atau masalah di dalam tata surya kita dan (2) karena munculnya banyak teori baru yang lebih memuaskan

2. Teori Planetesimal, Thomas C. Chamberlin (1843-1928) seorang ahli geologi dan Forest R. Moulton (1872-1952) seorang astronom

Disebut Planetesimal yang berarti planet kecil karena planet terbentuk dari benda padat yang memang telah ada. Matahari telah ada sebagai salah satu dari bintang-bintang yang banyak, pada satu waktu ada sebuah bintang yang berpapasan pada jarak yang tidak terlalu jauh akibatnya terjadi pasang naik antara matahari dan bintang tadi. Pada waktu bintang itu menjauh sebagian massa dari matahari itu jatuh kembali ke permukaan matahari dan sebagian lain berhamburan di sekeliling matahari inilah yang disebut dengan planetesimal yang kelak kemudian menjadi planet-planet yang beredar pada orbitnya dan mengelilingi matahari

3. Teori Pasang Surut, Sir James Jeans (1877-1946) dan Harold Jeffreys (1891) keduanya dari Inggris, teori ini hampir sama dengan teori Planetesimal

Setelah bintang itu berlalu dengan gaya tarik bintang yang besar pada permukaan matahari terjadi proses pasang surut seperti peristiwa pasang surutnya air laut di bumi akibat gaya tarik bulan. Sebagian massa matahari itu membentuk cerutu yang menjorok kearah bintang itu mengakibatkan cerutu itu terputus-putus membentuk gumpalan gas di sekitar matahari dengan ukuran yang berbeda-beda, gumpalan itu membeku dan kemudian membentuk planet-planet. Teori ini menjelaskan mengapa planet-planet di bagian tengah seperti Yupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus merupakan planet raksasa sedangkan di bagian ujungnya merupakan planet-planet kecil. Kelahiran kesembilan planet itu karena pecahan gas dari matahari yang berbentuk cerutu itu maka besarnya planet-planet iti berbeda-beda yang terdekat dan terjauh besar tetapi yang di tengah lebih besar lagi

4. Teori Awan Debu, dikemukakan oleh Carl von Weizsaeker (1940) kemudian disempurnakan oleh Gerard P Kuiper (1950)
Tata surya terbentuk dari gumpalan awan gas dan debu. Gumpalan awan itu mengalami pemampatan, pada proses pemampatan itu partikel-partikeldebu tertarik ke bagian pusat awan itu membentuk gumpalan bola dan mulai berpilin dan kemudian membentuk cakram yang tebal di bagian tengah dan tipis di bagian tepinya. Partikel-partikel di bagian tengah cakram itu saling menekan dan menimbulkan panas dan berpijar, bagian inilah yang kemudian menjadi matahari. Sementara bagian yang luar berputar sangat cepat sehingga terpecah-pecah menjadi gumpalan yang lebih kecil, gumpalan il ini berpilin pula dan membeku kemudian menjadi planet-planet.

5. Teori Bintang Kembar

Teori ini hampir sama dengan teori planetesimal.Dahulu matahari mungkin merupakan bintang kembar,kemudian bintang yang satu meledak menjadi kepingan-kepingan.Karena ada pengaruh gaya gravitasi bintang,maka kepingan-kepingan yang lain bergerak mengitari bintang itu dan menjadi planet-planet.Sedangkan bintang yang tidak meledak menjadi matahari.

6. Teori Ledakan (Big Bang), George Gamow, Alpher dan Herman

Alam pada saat itu belum merupakan materi tetapi pada suatu ketika berubah menjadi materi yang sangat kecil dan padat, massanya sangat berat dan tekanannya besar, karena adanya reaksi inti kemudian terjadi ledakan hebat. Massa itu kemudian berserak dan mengembang dengan sangat cepat menjauhi pusat ledakan dan membentuk kelompok-kelompok dengan berat jenis yang lebih kecil dan trus bergerak, menjauhi titik pusatnya. Dentuman besar itu terjadi ketika seluruh materi kosmos keluar dengan kerapatan yang sangat besar dan suhu yang sangat tinggi dari volume yang sangat kecil. Alam semesta lahir dari singularitas fisis dengan keadaan ekstrem. Teori Big Bang ini semakin menguatkan pendapat bahwa alam semesta ini pada awalnya tidak ada tetapi kemudian sekitar 12 milyar tahun yang lalu tercipta dari ketiadaan. Pada tahun 1948, Gerge Gaov muncul dengan gagasan lain tentang Big Bang.

Ia mengatakan bahwa setelah pembentukan alam semesta melalui ledakan raksasa, sisa radiasi yang ditinggalkan oleh ledakan ini haruslah ada di alam. Selain itu, radiasi ini haruslah tersebar merata di segenap penjuru alam semesta. Bukti yang ’seharusnya ada’ ini pada akhirnya diketemukan. Pada tahun 1965, dua peneliti bernama Arno Penziaz dan Robert Wilson menemukan gelombang ini tanpa sengaja. Radiasi ini, yang disebut ‘radiasi latar kosmis’, tidak terlihat memancar dari satu sumber tertentu, akan tetapi meliputi keseluruhan ruang angkasa.

Demikianlah, diketahui bahwa radiasi ini adalah sisa radiasi peninggalan dari tahapan awal peristiwa Big Bang. Penzias dan Wilson dianugerahi hadiah Nobel untuk penemuan mereka.Pada tahun 1989, NASA mengirimkan satelit COBE (Cosmic Background Explorer). COBE ke ruang angkasa untuk melakukan penelitian tentang radiasi latar kosmis. Hanya perlu 8 menit bagi COBE untuk membuktikan perhitungan Penziaz dan Wilson. COBE telah menemukan sisa ledakan raksasa yang telah terjadi di awal pembentukan alam semesta. Dinyatakan sebagai penemuan astronomi terbesar sepanjang masa, penemuan ini dengan jelas membuktikan teori Big Bang.

Bukti penting lain bagi Big Bang adalah jumlah hidrogen dan helium di ruang angkasa. Dalam berbagai penelitian, diketahui bahwa konsentrasi hidrogen-helium di alam semesta bersesuaian dengan perhitungan teoritis konsentrasi hidrogen-helium sisa peninggalan peristiwa Big Bang. Jika alam semesta tak memiliki permulaan dan jika ia telah ada sejak dulu kala, maka unsur hidrogen ini seharusnya telah habis sama sekali dan berubah menjadi helium. Segala bukti meyakinkan ini menyebabkan teori Big Bang diterima oleh masyarakat ilmiah. Model Big Bang adalah titik terakhir yang dicapai ilmu pengetahuan tentang asal muasal alam semesta.

Sistem Tata Surya
Planet adalah benda angkasa dalam tata surya yang mengelilingi matahari pada lintasan tertentu. Peredaran planet mengelilingi matahari disebut revolusi, sedangkan waktu yang dibutuhkan planet untuk melakukan sekali revolusi disebut kala revolusi. Disamping itu, planet juga berputar mengelilingi sumbunya yang disebut rotasi. Waktu yang dibutuhkan planet mengelilingi satu kali rotasi disebut kala rotasi. Planet tidak menghasilkan cahaya sendiri, planet hanya memantulkan cahaya matahari yang jatuh padanya, sehingga nampak seperti bintang. Persatuan Astronomi Internasional (International Astronomical Union = IAU) mengumumkan berdasarkan kesepakatan , maka dalam sistem Tata Surya terdapat delapan planet, yaitu :

Tata Surya

Merkurius

Planet merkurius adalah planet yang terdekat dengan matahari pada sistem tata surya, planet ini berukuran kecil dan hampir tidak mempunyai atmosfer, akibatnya langit kelihatan gelap seperti di angkasa lepas. Permukaannya dipenuhi kawah (tampak berlubang-lubang) seperti permukaan sebuah bulan. Pada siang hari, suhu di permukaan merkurius sangat panas, mencapai 400oC dan sebaliknya suhu pada malam hari sangat dingin hingga -200oC. Periode planet ini kira-kira 88 hari, sedangkan periode rotasinya 59 hari. Diameter planet ini adalah 4.880 km, dengan jarak rata-rata Merkurius ke matahari 58 juta km.

Venus

Planet ini tampak sangat mengkilap karena memiliki atmosfer yang tebal seperti awan putih yang menyelubungi permukaan venus. Awan ini terjadi akibat dari pembakaran asam sulfat panas. Atmosfer Venus mengandung 97% karbondioksida (CO2) dan 3% nitrogen , sehingga hampir tidak mungkin terdapat kehidupan.

Suhu siang hari dapat mencapai 500oC. Venus sering disebut bintang pagi atau bintang senja karena terlihat berkilauan di timur pada saat terbit matahari dan saat tenggelam di ufuk barat. Arah rotasi. Venus berlawanan dengan arah rotasi planet-planet lain. Selain itu, jangka waktu rotasi Venus lebih lama daripada jangka waktu revolusinya dalam mengelilingi matahari. Kala revolusi planet venus adalah 224,7 hari, sedangkan kala rotasinya 244 hari dengan diameternya 12.100 km.

Bumi

Bumi merupakan planet ketiga berdasarkan jaraknya dari matahari dalam tata surya. Diperkirakan usianya mencapai 4,6 milyar tahun. Jarak antara Bumi dengan matahari adalah 149.6 juta kilometer atau 1 AU (ing: astronomical unit). Bumi mempunyai lapisan udara (atmosfer) dan medan magnet yang disebut (magnetosfer) yang melindung permukaan Bumi dari angin matahari , sinar ultra ungu, dan radiasi dari luar angkasa. Lapisan udara ini menyelimuti bumi hingga ketinggian sekitar 700 kilometer. Lapisan udara ini dibagi menjadi troposfer , stratosfer, mesosfer, termosfer , dan eksosfer.

Gravitasi Bumi diukur sebagai 10 N kg-1 dijadikan unit ukuran gravitasi planet lain. Bumi mempunyai 1 satelit alami yaitu bulan. 70,8% permukaan bumi diseliputi air. Udara Bumi terdiri dari 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% uap air, karbondioksida, dan gas lain. Bumi mempunyai diameter sepanjang 12.756 kilometer.

Jupiter

Planet jupiter adalah planet yang terbesar dalam tata surya.Diameternya 13.000 km, dengan jarak rata-rata ke matahari 778,3 juta km. Jupiter memiliki periode rotasi selama 10 jam dan periode revolusi adalah 11,86 tahun. Awan yang berputar pada jupiter bergerak dengan kelajuan 200 mil per jam. Atmosfer jupiter terdiri dari hidrogen (H), helium (He),metana (CH4), dan amonia (NH3). Suhu di permukaan planet ini berkisar dari -140oC sampai dengan 21oC. Seperti planet lain, Jupiter tersusun atas unsur besi dan unsur berat lainnya. Jupiter memiliki 63 satelit, di antaranya lo, europa, ganymede, dan calisto (Galilean moons)

Saturnus

Saturnus merupakan planet yang mudah dibedakan dengan planet lainnya, karena planet ini mempunyai cincin. Cincin tersebut adalah bongkahan-bongkahan es meteorit dengan lebar 402.000 km dan tebal 15 km dengan Suhu di permukaan Saturnus adalah -170 oC. Saturnus berevolusi dalam waktu 29,46 tahun. Setiap 378 hari, Bumi, Saturnus, dan Matahari akan berada dalam satu garis lurus. Selain berrevolusi, Saturnus juga berrotasi dalam waktu yang sangat singkat, yaitu 10 jam 14 menit.

Saturnus memiliki kerapatan yang rendah karena sebagian besar zat penyusunnya berupa gas dan cairan. Inti Saturnus diperkirakan terdiri dari batuan padat. Atmosfer Saturnus tersusun atas gas amoniak dan metana. Hal ini tentu tidak memungkinkan adanya kehidupan di Saturnus

Saturnus diketahui memiliki 56 buah satelit alami. Tujuh diantaranya cukup masif untuk dapat runtuh berbentuk bola di bawah gaya gravitasi sendiri. Mereka adalah mimas, enceladus, tethys, dione , rhea, titan (Satelit terbesar dengan ukuran lebih besar dari planet Merkurius), dan iapetus.

Uranus

Planet Uranus ditemukan oleh Wiliam Herschel pada tahun 1781, planet ini terselubung kabut tebal terutama terdiri dari gas metan. Garis tengahnya kira-kira empat kali garis tengah bumi. Uranus merupakan planet pemantul cahaya matahari yang baik. Oleh karena itu kita dapat mudah melihat planet itu berwarna biru. Keunikan planet ini adalah poros putaranya hampir berimpit dengan bidang edarnya. Jarak rata-rata ke matahari 2.369 juta km. Kala revolusi planet uranus adalah 84 tahun, dengan kala rotasinya 17,25 jam

Uranus memiliki diameter mencapai 51.118 km dan memiliki massa 14,54 massa Bumi. Bentuk planet ini mirip dengan Bulan dengan permukaan berwarna hijau dan biru. Uranus memiliki 18 satelit alami, diantaranya Ariel, Umbriel, Miranda, Titania, dan Oberon.

Neptunus

Neptunus merupakan saudara kembar dari Uranus yang ditemukan pada Agustus 1846. Neptunus memiliki jarak rata-rata dengan Matahari sebesar 4.450 juta km. Pada planet ini tidak terdapat kehidupan dengan suhu permukaan planet -120 oC. Neptunus memiliki diameter mencapai 49.530 km dan memiliki massa 17,2 massa Bumi. Periode rotasi planet ini adaah 16,1 jam., sedangkan periode revolusi adalah 164,8 tahun. Bentuk planet ini mirip dengan bulan dengan permukaan terdapat lapisan tipis silikat. Komposisi penyusun planet ini adalah besi dan unsur berat lainnya. Planet Neptunus memiliki 8 buah satelit, di antaranya Triton, Proteus, Nereid, dan Larissa.

Satelit

Satelit adalah benda yang mengorbit benda lain dengan periode revolusi dan rotasi tertentu. Satelit mengelilingi matahari dan satelit tidak menghasilkan cahaya sendiri. Satelit tampak bercahaya karena memantulkan cahaya matahari yang jatuh pada permukaannya. Terdapat dua jenis satelit yakni satelit alam dan satelit buatan. Satelit buatan adalah benda buatan manusia yang beredar mengelilingi benda lain misalnya satelit Palapa yang mengelilingi Bumi.Bulan adalah satelit pengiring planet bumi, hampir seluruh planet dalam tata surya memiliki satelit. Berikut adalah jenis dari satelit buatan yang ada saat ini :

Satelit astronomi
Satelit komunikasi
Satelit pengamat Bumi
Satelit navigasi
Satelit mata-mata
Satelit tenaga surya
Stasiun angkasa
Satelit cuaca

Asteroid

Asteroid adalah benda-benda angkasa kecil yang mengelilingi matahari. Hampir seluruh asteroid berada diantara garis edar planet Mars dan Jupiter. Arah revolusi asteroid sama dengan arah revolusi planet. Kadang asteroid sering disebut planet minor. Asteroid terbesar yang kini dikenal adalah 2001 KX 76, lintasan orbitnya di dekat Pluto yang ditemukan pada 23 Agustus 2001.

Asteroid pertama kali ditemukan oleh Giuseppe Piazzi, seseorang astronom dari Sisilia pada tanggal 1 Januari 1801, namun hanya 30 buah yang memiliki garis tenggah lebih dari 200 km.Kini diperkirakan bahwa asteroid yang berdiameter lebih dari 1 km dalam sistem tatasurya tata surya berjumlah total antara 1.1 hingga 1.9 juta. Astéroid terluas dalam sistem tatasurya sebelah dalam yaitu Ceres, dengan diameter 900-1000 km. Dua asteroid sabuk sistem tatasurya sebelah dalam yaitu Pallas dan Vesta dengan diameter kurang lebih 500 km.

Bentuk orbit asteroid juga berbentuk elips, sebagian asteroid memiliki orbit yang menyimpang, Trojan merupakan kumpulan asteroid yang orbitnya berhimpit dengan orbit Jupiter, dengan jumlah asteroid yang begitu banyak hingga nampak seperti pita.

Komet

Komet adalah benda angkasa kecil yang mengelilingi matahari pada orbit yang sangat lonjong. Sudut kemiringan orbit komet terhadap ekliptika bervariasi dan kadang sangat besar. Komet terbentuk dari gas (karbon dioksida, metana, ) dan debu yang membeku, ketika mendekati matahari, sebagian bahan penyusun komet menguap membentuk kepala gas dan ekor.

Ekor komet selalu terarah menjauhi matahari yang disebabkan adanya hembusan angin matahari.

Komet ditemukan pertama kali oleh Tycho Brahe pada tahun 1577. Komet ini dinamai komet besar. Komet pertama yang diketahui muncul berulang adalah Komet Halley, nama ini diambil dari nama seorang astronom Inggris, Edmunt Halley. Komet ini muncul setiap 76 tahun sekali. Komet Halley pernah muncul tahun 1571,1607,1682,1757, dan terahir tahun 1986, dan mungkin akan muncul kembali pada tahun 2061.

Terdapat beberapa komet yang terkenal, diantaranya:

· Komet Halley, .
· Komet West · Komet Encke,
· Komet Hyakutake
· Komet Hale-Bopp

Meteorid

Ruang antar planet mengandung banyak partikel, partikel-partikel tersebut dinamakan meteorid. Meteorid yang memasuki bumi dan menyala akibat gesekan dengan atmosfer dinamakan meteor. Meteor sering kita sebut bintang jatuh. Dalam sehari sekitar 100 – 1000 ton materi meteorit menghantam Bumi. Materi-materi yang berbentuk debu sampai dengan objek berukuran beberapa kilometer, bergerak memasuki Bumi dengan kecepatan lebih dari 11 km/s.

Materi-materi yang berbentuk debu sampai dengan objek berukuran beberapa kilometer, bergerak memasuki Bumi dengan kecepatan lebih dari 11 km/s. Kebanyakan meteor habis terbakar karena bergesekan dengan atmosfer bumi. Meteorid yang sampai Bumi dinamakan meteorit. Meteorit terbesar yang diketahui adalah yang jatuh di Hoba West, Namibia. Volum meteorit tersebut berkisar 7 m 3 dengan massa 60 ton. Bukti-bukti jatuhnya objek-objek luar angkasa ini bisa terlihat dari kawah yang terbentuk di berbagai belahan Bumi. Kawah terbesar adalah kawah Barringer di Arizona yang berdiameter lebih dari 1000 m dan memiliki kedalaman 170 m

Demikian Teori Asal Usul Tata Surya, Planet-Planet , Komet dan Satelit Asteroid menurut para ahli astronom


cara belajar menjadi fotografer profesional handal
Cara Modifikasi Mesin Pompa Air (Jet Pump) Agar Daya Hisapnya Meningkat
Cara merawat dan memperbaiki baterai handphone laptop ngedrop
Cara memilih sepatu gunung hiking yang tepat
Teknik cara olahraga lari yang benar dan berlari cepat 
Cara memilih jaket baju penghangat yang bagus
Bahaya makanan jajanan anak sekolah yang tidak sehat dan sembarangan
Cara meningkatkan kemampuan otak anak dengan bermain 
Cara Modifikasi Motor Agar Lebih Kencang dan Cepat dengan biaya murah
Awal Mula Sejarah Internet dan Perkembangan Internet di Dunia secara Lengkap
Teori Asal Usul Tata Surya, Planet-Planet , Komet dan Satelit Asteroid
Aturan Tata Cara Unjuk Rasa Demonstrasi Demo di Muka Umum
Cara Mengetahui Ciri Perbedaaan BPKB Kendaraan yang Asli dan Palsu
Macam-macam Jenis Lomba 17 Agustus HUT RI Yang Unik
Cara Memilih Asuransi Kesehatan Untuk Karyawan
Perbedaan Teks Naskah Asli dan Otentik Proklamasi
Detik Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945