Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Gambar Produk 1
Jasa Desain Kaos, Desain Batik , LOGO dan desain grafis lainya
Email : mastertracer69@gmail.com

10 Kiat-Kiat Meraih Sukses ibadah Puasa di Bulan Ramadhan

10-Kiat-Kiat-Meraih-Sukses-ibadah-Puasa-di-Bulan-Ramadhan
10 Kiat-Kiat Meraih Sukses ibadah Puasa di Bulan Ramadhan - Bulan Ramadhan yang penuh berkah akan terasa begitu cepat dan singkat meninggalkan kita karena waktu bulan ramadhan hanya 29 atau 30 hari saja. Sedangkan ramadhan belum tentu bisa kita jumpai di tahun-tahun berikutnya . Penyesalan akan terasa bilamana bulan ramadhan pergi begitu saja tanpa ampunan dan pahala puasa ramadhan yang berlipat bisa kita capai sungguh suatu kerugian tidak bisa mencapai derajat taqwa kesempatan datang tapi dibuang begitu saja/

Allah SWT berfirman :

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ {183}

أَيَّامًا مَّعْدُودَاتٍ فَمَن كَانَ مِنكُم مَّرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةُ طَعَامُ مِسْكِينٍ فَمَن تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرُُ لَّهُ وَأَن تَصُومُوا خَيْرُُ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ {184}


:" Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu “ (QS Baqoroh 183-184)

Mari kita renungkan sejenak kedua hadits Nabi Muhammad SAW berikut ini;

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيَّ وَرَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ دَخَلَ عَلَيْهِ رَمَضَانُ ثُمَّ انْسَلَخَ قَبْلَ أَنْ يُغْفَرَ لَهُ وَرَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ أَدْرَكَ عِنْدَهُ أَبَوَاهُ الْكِبَرَ فَلَمْ يُدْخِلَاهُ الْجَنَّةَ  (رواه الترمذي)

“ Dari Abi Hurairah ra.berkata,  Rasulullah SAW bersabda; “celaka seseorang pada saat namaku di sebut di sisinya, namun dia tidak bershalawat kepadaku. Dan celakalah seseorang yang telah memasuki bulan ramadhan serta bulan itu pun pergi meninggalkannya. Akan tetapi dia belum juga mendapatkan ampunan. Dan celaka seseorang yang semasa hidupnya sempat mendapati kedua orang tuanya. Namun begitu,  keduanya tidak mampu memasukkannya kedalam Syurga. (HR. at-Turmudzi)

 عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوعُ وَكَمْ مِنْ قَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ قِيَامِهِ إِلَّا السَّهَرُ  (رواه أحمد)

“ Dari Abi Hurairah ra. berkata, Rasulullah SAW bersabda; “berapa banyak orang yang berpuasa, mereka tidak mendapatkan sesuatu apapun dari puasanya, melainkan hanya lapar semata. Dan berapa banyak orang yang beribadah di malam hari, mereka tidak mendapatkan apapun dari ibadah yang di lakukannya melainkan hanya sekedar terjaga malam” (HR. Imam Ahmad)

Oleh karena itu persiapkan segalanya dalam menyambut bulan ramadhan agar tidak menyesal dan golongan orang yan gagal dan merugi.

Ada beberapa tips Kiat-Kiat Meraih Sukses ibadah Puasa di Bulan Ramadhan yang perlu diperhatikan agar mendapat  kucuran rahmat dan keutamaan bulan ramadhan

1. Sambutlah kedatangan bulan ramadhan ini dengan penuh suka cita,bergembira dan bersyukur.  Jangan sekali-kali kita sambut ramadhan  dengan kesedihan, kelesuan apalagi merasa terbebani, Karena apapun perasaanhati dan kondisi pikiran seseorang akan sangat mempengaruhi tindakan dan prilaku selanjutnya

2. Kenali dan kuasai dengan baik ajaran Islam tentang puasa serta amal ibadah lain di bulan ramadhan. Adapun diantara yang mesti kita pahami adalah  tentang syarat dan rukun puasa, pembatal-pembatal puasa, kesunahan dan kemakruhannya, factor-faktor yang meringankan seseorang  tidak berpuasa serta konsekuensinya, tuntunan shalat tarawih, tata cara tadarrus, zakat fitrah dan lain sebagainya.

3.Lakukan planning atau perencanan yang tepat, efesien dan efektif  untuk kegiatan-kegiatan ibadah yang akan kita laksanakan selama ramadhan. Buatlah jadwal dan aturlah sedemikian rupa kegiatan rutin kita. Misalnya jam berapa saya harus mengaji dan tadarrus al-Qur’an, jam sekian baca buku agama, kumpul dan buka bersama keluarga,  tarawih di mesjid atau mushalla ini, salat berjamah dll. Semua menu kegiatan harus terjadwal dngan rapi dan hendaknya secara istiqamah di jaga dan laksanakan.

4.Kurangi aktifitas –aktifitas yang masih memungkinkan untuk di kurangi bahkan kalau perlu di istirahatkan untuk sementara ramadhan. Hindari sebisa mungkin pekerjaan berat yang banyak menguras tenaga terutama di siang hari.  Pekerjaan tersebut jelas akan berpengaruh pada kondisi fisik saat beribadah Tarawih dan lainnya. Orang tua dulu sering mengajarkan petuah pada anaknya saat ramadhan tiba;

“ Nak, Ramadhan itu bulan ibadah, bulan taqarrub kepada Allah. Nikmati hasil usahamu selama 11 bulan kemaren sebagai bekal ibadah dibulan suci ini. Jangan sampai setahun penuh, usiamu  dihabiskan untuk urusan duniamu, minimal satu bulan ini kamu fokuskan untuk beramal”

5. Jaga kondisi tubuh selama  berpuasa dengan cara mengkonsumsi makanan dan minuman yang bergizi dan bervitamin yang di butuhkan tubuh agar tubuh senantiasa fit dan stabil.  Khususnya, di saat-saat berbuka dan sahur.

6. Buatlah  jangkar pertahanan puasa dengan menjaga lingkungan pergaulan, khususnya yang dapat merusak nilai pahala ibadah puasa kita. hindari senang bergerombol atau duduk-duduk di pinggir jalan atau ngerumpi yang tak jelas. Diriwayatkan oleh Anas ra, Rasulullah SAW bersabda;

“Ada lima perkara yang dapat merusak (pahala) puasa, yaitu: berdusta,menggunjing keburukan orang ,mengadu domda, sumpah palsu dan memandang dengan di sertai syahwat”

7. Menghayati Hikmah dan Manfaat Puasa bagi Kita

 Jika seorang memahami maksud, hikmah dan manfaat dari apa yang dilakukan, maka tentulah ia akan menjalankannya dengan ringan dan senang hati. Maka begitu pula seorang yang berpuasa, ketika ia benar-benar mampu menghayati hikmah puasa, maka ibadah yang terlihat berat ini akan dijalani dengan penuh kekhusyukan dan hati yang ringan.

Rasulullah SAW bersabda :

 لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللهِ تَعَالَى مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ

“ Sungguh bau mulut orang yang berpuasa, lebih wangi di sisi Allah SWT dari aroma kesturi “ (HR Bukhori).

Dengan memahami hikmah puasa yang begitu besar dan mulia bagi diri kita, maka insya Allah membuat kita lebih semangat dalam menjalani hari-hari Ramadhan kita.

8. Mengetahui fiqh dan aturan-aturan dalam Ibadah

Puasa.  Dari Ibnu Abbas, Rasulullah SAW bersabda :“seorang faqih (ahli ilmu agama) lebih ditakuti syetan dari pada seribu ahli ibadah (tanpa ilmu) “. (HR Ibnu Majah).

Hadits diatas menegaskan kepada kita tentang urgensinya beribadah dengan ilmu. Bahkan salah satu syarat diterimanya ibadah adalah ittiba atau sesaui aturan dan sunnah Rasulullah SAW.  Dalam kaitannya dengan puasa, sungguh ibadah ini mempunyai kekhususan dalam aturan fiqhnya yang berbeda dengan lainnya.  Agar kita mampu menjalani ibadah ini dengan baik tanpa keraguan sedikitpun. Hal yang penting kita ketahui utamanya tentang apa-apa yang dibolehkan, apa-apa yang membatalkan, siapa saja yang boleh berbuka dan apa konsekuensinya. Mari kita sempatkan dalam hari-hari  ini untuk kembali mengkaji fiqh seputar puasa.

9. Menjaga Puasa kita agar tetap utuh pahalanya

Yang dimaksud menjaga puasa kita adalah upaya untuk menjadikan pahala puasa kita utuh. Dua cara yang harus kita lakukan dalam kaitannya dengan hal ini, yaitu menjalani sunnah-sunnah puasa, serta menjauhi hal-hal yang bisa mengurangi pahala dan hikmah puasa. Adapun sunnah-sunnah puasa, antara lain adalah mengakhirkan sahur dan menyegerakan berbuka. Sunnah yang sederhana ini adalah bagian dari kemudahan dan keindahan syariat Islam. Kita diminta mengakhirkan sahur, sebagai persiapan untuk menjalani puasa seharian.

Menjaga puasa juga dengan menjauhi segala sikap dan tindakan yang akan mengurangi keberkahan puasa kita, seperti : marah tiada guna, emosional, berdusta dalam perkataan, ghibah, maupun kemaksiatan secara umum. Hal-hal semacam di atas, selain dilarang secara umum bagi seorang muslim, juga akan mempengaruhi kualitas puasanya di hadapan Allah SWT.

Jauh-jauh hari Rasulullah SAW telah mengingatkan kepada kita :

رُبَّ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلاَّ الْجُوعُ ، وَرُبَّ قَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ قِيَامِهِ إِلاَّ السَّهَرُ.

 Betapa Banyak Orang berpuasa tapi tidak mendapat (pahala) apa-apa dari puasanya kecuali hanya lapar, dan betapa banyak orang yang sholat malam (tarawih) tapi tidak mendapatkan apa-apa selain begadang saja (HR An-NAsai)

10 Istiqomah hingga akhir Ramadhan.

Bulan ramdhan dipenuhi banyak amalan yang sungguh akan melelahkan sebagian besar orang. Karenanya kita sering menjadi saksi bagaimana kaum muslimin ‘berguguran’ dalam perlombaan Ramadhan ini sebelum mencapai garis finishnya. Sholat tarawih di masjid mulai menyusut sedikit demi sedikit seiring berlalunya hari-hari awal Ramadhan.

Karenanya, merupakan hal yang tidak bisa dibantah adalah jika kesuksesan Ramadhan bergantung dari keistiqomahan kita menjalani semua kebaikan di dalamnya hingga akhir Ramadhan tiba. Syariat kita yang indah pun seolah memberikan motivasi di ujung ramadhan, agar kita bertambah semangat dalam beribadah, yaitu dengan menurunkan malam lailatul qadar yang mulia. Rasulullah SAW pun menjalankan I’tikaf untuk menutup bulan keberkahan ini. Beliau juga bersungguh-sungguh di penghujung Ramadhan. Ibunda Aisyah menceritakan kepada kita :

كَانَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ شَدَّ مِئْزَرَهُ وَأَحْيَا لَيْلَهُ وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ

adalah Nabi SAW ketika masuk sepuluh hari yang terakhir (Romadhon), menghidupkan malam, membangunkan istrinya, dan mengikat sarungnya (HR Bukhori dan Muslim

Baca juga Artikel

Demikian 10 Kiat-Kiat Meraih Sukses ibadah Puasa di Bulan Ramadhan, semoga bermanfaat